Marquez “Istimewa” Langgar Regulasi Start Lolos Dari BlackFlag 

loading...

Haloo sobat media2give^^ Pada artikel kali ini Saya akan membahas info mengenai keistimewaan seorang Marc Marquez.Ya,tapi “istimewa” (dalam tanda kutip ya) hehehe… Aneh tapi memang terjadi di MotoGP.Marquez “Istimewa” Langgar Regulasi Start Lolos Dari BlackFlag.Pasti kalian bertanya-tanya mengapa Marquez harus dikenai BlackFlag dan kenapa akhirnya Marc tidak dijatuhi hukuman tersebut?

Situasi yang rumit ini muncul pada GP Argentina 2018 yang berlangsung di sirkuit Termas de Rio Hondo.Marquez dipusingkan dengan keadaan yang sulit.Penundaan start mungkin sudah mengganggu konsentrasi Marc,namun bukan itu penyebab utamanya.Sesaat sebelum race dimulai,mesin RC213V miliknya mati.Marquez panik dan mencoba menghidupkan mesin dengan caranya sendiri.

Karena mesin masih belum mau menyala,Marc mencoba mendorong motornya ke depan sambil terus berusaha menyalakan Engine.Apa yang dilakukan Marquez ini sempat membuat pembalap lain kesal karena Race sudah terunda dan muncul lagi masalah yang menyebabkan balapan kembali tertunda sejenak.Cal Crutchlow,Pol Espargaro dan Maverick Vinales bahkan sempat mengangkat tangan saking marahnya pada Marc.Melihat hal yang tidak beres itu,2 orang Petugas datang mendekat.

Salah satu Petugas berbicara pada Marquez.Beruntung setelah ini mesin motor Marquez mau hidup lagi.Petugas yang satunya lagi menunjuk keatas,kemudian Marquez memutar balik dan berjalan kembali ke Gridnya.Di momen inilah Vinales uring-uringan.Sebab dia tau apa yang dilakukan Marc ini cuma memperlambat lomba.Marquez pun terkena Ride Through Penalty usai Race Director menginvestigasi kasus ini.Marquez terbukti melanggar prosedur Start MotoGP yang berbunyi :

“Setiap pembalap yang mengalami mesi mati di Grid Start harus tetap berada diatas motor dan mengangkat tangan.Rider dilarang mengendarai motor ke arah yang berlawanan dengan sirkuit,baik saat di lintasan atau Pit Lane,kecuali mendapat pengarahan dari pengawas lomba.”

Akibat hukuman ini Marquez drop ke posisi 19 saat keluar Pit Lane.Marc pun membuat kesalahan berulang-ulang setelah itu karena terlalu agresif melakukan overtake yang dinilai Race Director sebagai cara membalap tidak bertanggung jawab.

Marquez juga melanggar aturan FIM point ke 12 tentang cara melakukan start (1.18 Standard Start Procedure).Marc bersalah karena dia memutar arah untuk kembali ke posisi start awal setelah mesin mati.Namun anehnya,hukuman BlackFlag atau diskualifikasi tidak diberikan untuk Marquez.Sejumlah pihak menilai hukuman Ride Through Penalty itu belum sepadan dengan kesalahan Marc.

Mungkinkah Marquez ini “Istimewa” sampai BlackFlag tidak sampai di timpakan kepadanya? Direktur Olahraga Aprilia,Jan Witteveen ragu jika Rider lain akan mendapat keringan seperti Marquez.Witteveen berpendapat bahwa semua peraturan dibuat untuk dipatuhi dan tiap pelanggaran harus mendapat hukuman setimpal sesuai kesalahannya.Witteveen berani menyebut kalau yang melanggar itu misalnya Alvaro Bautista,pasti Race Director langsung mengeluarkan BlackFlag.

“Jika apa yang dilakukan pada Grid itu tidak mempunyai konsekuensi yang tegas,maka semua pembalap akan bertindak semaunya.Marc harus di diskualifikasi.Jika tidak,Rider lain mungkin akan meniru perilakunya,kata Witteveen.”

Opini sama datang dari Vinales yang ikut bersuara pada kelakuan Marc.Maverick yang sudah dari kecil mengenal Marc ini enggan mengomentari insiden Termas Clash antara Marc dan Rossi.Namun Vinales menanggapi apa yang dilakukan Marc di Grid yang menurutnya tidak benar.Dalam akun Instagram salah seorang fans MotoGP,Vinales menjelaskan hukuman yang semestinya diberikan untuk Marc.

“Normalnya bila motor mati di Grid,Anda harus pergi ke Pit Lane.Jika Anda berputar ke arah yang salah maka artinya BlackFlag.Ini keputusan buruk dari Race Director,meloloskan Marc dari diskualifikasi,kata Maverick.”

Pembelaan Marquez

Karena terus ditekan karena mendapat keringanan,Marquez pun angkat bicara dan menjelaskan kondisi yang dia alami waktu itu.Dia sudah mengangkat tangan saat mesin mati,tapi tidak ada petugas yang meresponnya.Kemudian Marc mengambil keputusan mendorong motornya ke depan sampai menyala.

Marc bingung,apa yang harus dia lakukan setelah motornya bisa menyala.Salah satu petugas menunjuk keatas dan itu di terjemahkan Marc sebagai perintah untuk kembali ke Grid.Marc pun cepat-cepat balik ke tempat Gridnya.

“Saya tau jika motor mati aturannya adalah ke Pit Lane,tapi motor Saya bisa menyala.Saya tidak tau apa yang harus dilakukan.Saya bertanya pada petugas, ‘Pit atau garis start?’ Dan petugas lain menunjuk keatas,jadi Saya kembali ke posisi start awal,kata Marquez.”

Kalau mengacu pada pendapat Marc ini,yang salah berarti petugasnya ya? Soalnya Marc cuma menuruti instruksi saja.Tapi bisa juga Marquez salah tafsir.Isyarat petugas yang menunjuk itu mungkin juga berarti pergi ke Pit Lane.Dilihat dari kronologiny,Marc sudah betul mengangkat tangan waktu mesin tidak menyala.Tapi dia bersalah karena menjalankan/mendorong motor dan berputar ke arah yang salah (Wrong Direction).

Dan bisa pula Marquez sengaja melakukan itu.Dia tau kalau sebetulnya harus ke Pit Lane,tapi memilih menghidupkan sendiri mesin motor dan start dari posisi normal.Dia begitu agar tidak rugi jika harus Start dari Pit Lane.Tapi apakah Marc takut gara-gara disuruh start dari Pit Lane,mengingat yang kita tau dia ikut super kencang saat menyusul dari belakang.

Jika benar Marc sengaja,maka alasan yang paling paling logis Marc enggan ke Pit Lane adalah targetnya juara di Argentina bisa gagal.Dan jika Marc berencana melanggar aturan ke Pit Lane,maka dia sudah mendapat karma dari Roy Kiyoshi hahaha… Buktinya,meski tidak di BlackFlag,Marc kena penalti 30 detik dan finish tanpa poin.Sama saja kan? kena BlackFlag langsung diskualifikasi! kena penalti 30 detik tidak dapat poin!

Jadi siapa yang salah?

Marquez? atau petugas? Hmm… bagaimana menurutmu?

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*