Kalah Tipis! Inilah 8 Duel Marc Marquez Yang Berakhir Sedih

loading...

Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya mau membahas informasi tentang MotoGP yang mungkin jarang diperhatikan pecinta MotoGP, yaitu mengenai duel Marc Marquez yang berakhir tidak sesuai harapan The Baby Alien. Kalah Tipis! Inilah 8 Duel Marc Marquez Yang Berakhir Sedih. Ya, begitulah kondisi yang di alami Marquez saat ini.

Walaupun kekalahan ini tidak mempengaruhi kehebatan Marc, karena namanya kompetisi balap pasti ada yang menang dan yang kalah, namun tetap saja mengejutkan ya? Kok bisa? Sebab kekalahan ini terjadi di Final Corner Last Lap dan gapnya sangat tipis. Marquez terkenal sebagai pembalap yang punya mental juara dan tidak pernah menyerah dengan keadaan yang tidak selalu menguntungkannya saat balapan.

Sudah tidak terhitung bagaimana motivasinya untuk bangkit kembali setelah tertimpa insiden. Belum lagi dengan semangatnya untuk terus mengejar kemenangan dan berusaha sekuat tenaga menghindari kesalahan yang mengakibatkan Crash. Marquez mempunyai teknik balap spesial yang sulit ditiru pembalap lainnya. Seperti ketika dia akan jatuh dan tetap selamat dari Crash (Save Crash), caranya bermanuver di tikungan dan sudut ekstrim yang di ambil untuk melakukan overtake.

Hampir mustahil cara ini dipelajari Rider lain di MotoGP. Kemampuan spesial itulah yang mengantarkannya memenangi banyak duel ketat hingga garis finish. Tak jarang Marc melakukan aksi nekat untuk bisa menjuarai balapan. Meski terkenal dengan skills khusus ini, Marc tetaplah manusia biasa yang bisa berbuat kesalahan ataupun kalah ketika bertarung dengan pembalap lainnya.

Dan ternyata ada 8 momen Epic Battle dimana Marquez harus menelan kekalahan yang cukup mengecewakan, dengan hanya berselisih tipis dari sang juara saat melintasi Finish Line. Taukah kalian di sirkuit mana saja Marc kalah dengan gap tipis? Dan siapakah Rider yang mampu mengalahkan Marquez itu?

1. GP Silverstone 2013 (+0.081)

Balapan diawali dengan akselerasi Lorenzo yang melesat kecang di posisi terdepan. Jorge ngedrag 201 meter bro hahaha… Padahal waktu itu motornya kalah kencang dari Honda. Perlu kalian ketahui bahwa Top Speed Yamaha M1 yang dipakai Lorenzo mencapai 317 km/jam. Sedangkan Top Speed RC213V Marquez menembus angka 323 km/jam. Waooww kenceng banget ya!

Dengan jam terbang yang lebi tinggi, Lorenzo mampu mengadapi tekanan dari Marquez yang menggebu-gebu ingin menang. Duel pun berlangsung sengit hingga 3 lap terakhir. Di Lap 24 Lorenzo melebar dan peluang itu di manfaatkan Marc untuk overtake Lorenzo. Tapi kesalahan itu membuat Lorenzo punya kesempatan mempelajari kelemahan Marquez dan membalasnya di tikungan berikutnya. Akhirnya Lorenzo menang setelah Marquez gagal menyalip untuk kedua kalinya. Marquez kalah dengan gap +0.081 detik.

2. GP Mugello 2016 (+0.019)

Balapan di sirkuit Mugello 2016 berjalan menarik sejak awal. Lorenzo yang mengawali start dari Grid ke 5 menunjukkan performa apik dengan langsung menyodok ke depan. Turn 1 Lorenzo sudah memimpin race usai menyalip Rossi. Rossi terus membuntuti dan berusaha mengambil alih posisi terdepan. Lorenzo merespon dengan mengerem lebih kuat di tikungan dan tidak memberi celah untuk Rossi masuk dan melewatinya.

Rossi terus berusaha mencari cari untuk overtake. Hingga lap 7 gap keduanya hanya 0.09 detik. Lap 8 Rossi mengalami masalah dengan motor (mesinnya ngebul) dan tidak bisa melanjutkan balapan. Lap 13 Marquez memburu Lorenzo dengan jarak yang semakin mendekat. Lap 19 Marquez sempat menyalip Lorenzo, tapi Lorenzo mengambil lagi posisi terdepannya. Masuk pada tikungan akhir, duel makin panas.

Marquez memaksa masuk dan dengan manuver agresif dia berhasil mengovertake Jorge. Saat itu motor Marquez tidak sepenuhnya OK, sebab ada sedikit problem dengan akselerasi. Lorenzo membiarkan Marc menyalipnya. Lorenzo mengambil line berbeda untuk mencari speed paling kencang di Exit Corner. Saat melintasi Straight, motor Marc mengalami guncangan. Lorenzo memanfaatkan itu untuk melancarkan Slipstream dan sukses menyalip Marc dengan gap sangat tipis (+0.019).

3. GP Austria 2017 (+0.176)

Karakter sirkuit Red Bull Ring sangat cocok untuk Ducati. Banyaknya trek lurus dan tikungan patah menguntungkan power dahsyat Ducati. Sebelum race, terdapat perbedaan pilihan alokasi ban yang unik dan berbeda antara Ducati dan Honda.

Ducati memilih ban belakang Soft, sementara Honda menggunakan ban belakang Hard. Cuaca di trek ternyata cerah dengan suhu 29°C. Strategi Ducati nampaknya lebih jitu, terbukti dari Dovizioso yang berhasil tampil sebagai pemenang race setelah mengatasi perlawanan Marquez. Marc berusaha melakukan overtake pada 5 lap terakhir.

Namun karena suhu tidak terlalu panas, Dovi mampu tampil lebih baik karena ban belakangnya punya grip lebih tinggi dari ban Marquez dan tidak cepat habis. Marquez tetap ngotot sampai Final Corner. Dovizioso menjebak Marquez untuk menyalipnya. Tapi di tikungan terakhir Dovizioso membuka gas lebih cepat dan berada di posisi lebih kuat. Dengan power motornya, Dovizioso akhirnya menang dengan selisih tipis (+0.176) dari Marquez.

“Di tikungan terakhir Saya mendengar suara motor Marc sangat dekat. Dia membuka gas lebih awal. Saya tau dia akan mencoba menyerang. Saya membiarkannya, bahkan tidak mengerem disana,kata Dovizioso.”

4. GP Motegi 2017 (+0.249)

Dovizioso mengawali balapan dari posisi ke 9. Balapan berlangsung dalam kondisi hujan deras. Persaingan menarik terlihat dari perjuangan Dovizioso dan Marquez berebut posisi puncak. Duel berlangsung lama hingga 6 lap jelang akhir balapan. Marquez berulang kali menyerang Dovizioso dan mengkudeta posisinya.

Dovizioso cukup cerdas menghadapi Marc. Dovizioso menyusun strategi mengalahkan Marquez di tikungan akhir. Ketika berhasil menyalip Marquez, Dovizioso mencari posisi di tikungan dalam dan membuka ruang di sisi kirinya. Marquez melihat itu sebagai celah keuntungan. Padahal Dovizioso hanya mau menipu Marquez.

Ketika Marquez benar-benar masuk di celah itu, dengan cepat Dovizioso mengovertake dan mengeluarkan power penuh Ducati. Alhasil Marc tak bisa mengejar setelah motornya melebar dan harus puas menempati peringkat 2, kalah tipis dari Dovizioso (+0.249). Kemenangan ini menandai kesuksesan Dovizioso meraih 5 kali podium 1 di musim 2017.

“Di awal balapan Saya tidak merasa begitu baik. Namun Saya tidak menyerah dan itu kunci kemenangan Saya. Lap demi lap Saya bertambah cepat. Saya melihat sisi positif dan negatif motor Saya dan akhirnya terjadi pertarungan dengan Marc.”

“Selalu sulit bila bertarung melawannya. 6 lap terakhir ban kami mulai kehabisan grip. Sangat sulit melakukan Hard Brake. Saya melihat Marc berjuang keras. Dia mendorong lebih pada 2 lap terakhir, tapi mungkin sudah melewati batas dan dia melakukan kesalahan,kata Dovizioso.”

5. GP Qatar 2018 (+0.027)

Marquez memulai lomba dari Grid ke 2 dan sempat mengalami kesulitan di awal-awal race. Beruntung, dia bisa memperbaiki posisinya dan merangsek naik ke depan hingga berada di belakang Dovizioso. Marquez terus mengikuti Dovizioso hingga lap terakhir. Pada Final Corner Marquez mencoba menyerang dan mengovertake Dovizioso. Tapi Dovizioso memberi respon di trek lurus.

Dovizioso mengambil lagi pimpinan balap dan tetap berada di urutan terdepan sampai menyentuh garis finish. Ini adalah kekalahan ke 3 Marc ketika duel dengan Dovizioso. Mirisnya, Marquez kalah dengan cara yang sama dan oleh Rider yang sama. Sepertinya Dovizioso tau bagaimana cara menekan mental Marquez dan membuatnya melakukan kesalahan di akhir race.

“Pertarungan dengan Dovizioso seperti deja vu. Tapi di sisi lain Saya selalu kalah darinya di lintasan dimana Honda mengalami kesulitan seperti Red Bull Ring, Motegi dan Qatar,kata Marquez.”

6. GP Brno 2018 (+0.190)

Duo Ducati tampil ganas di balapan GP Brno 2018. Lorenzo sempat menyengat di awal race dan berada di baris depan. Namun kemudian posisinya drop setelah di salip Marquez. Sementara di posisi terdepan ada Dovizioso yang tampil konsisten sepanjang lomba. Lorenzo baru menemukan ritme balapnya lagi di tengah race.

Pacenya semakin baik dari lap ke lap hingga mampu mendekati Marquez. Lorenzo pun mendapatkan momen untuk menyalip Marquez dan mencoba mengambil alih tempat pertama Dovizioso. 2 lap jelang akhir balapan, Marquez mengovertake Lorenzo, tapi secara agresif Lorenzo membalasnya.

Penampilan Lorenzo di GP Brno ini sangat berbeda dari karakter dia yang biasanya. Duel panas itu memuncak di Last Lap. Namun terbukti, dengan gaya agresif, Lorenzo menyudahi perlawanan Marquez yang harus pasrah finish di belakangnya.Gap mereka sangat tipis di depan garis finish (+0.190)

7. GP Austria 2018 (+0.130)

Lorenzo tampil sebagai pemenang GP Austria 2018. Dia menjadi Rider tercepat yang menuntaskan 28 lap di sirkuit Red Bull Ring. Kemenangan ini tidak diperoleh secara mudah, sebab Marquez memberi tekanan pada Lorenzo hingga detik-detik akhir balapan. Marquez sempat memimpin race hingga pada lap 19 Lorenzo menyalipnya. Marquez mengambil alih lagi posisinya di tikungan 3.

Lap berikutnya Lorenzo mampu membuka gap 0.2 detik ketika balapan menyisakan 6 lap lagi. Dua Rider ini bersaing sengit meninggalkan Rider lainnya di belakang dengan jarak yang jauh. Marquez sangat kuat di tikungan 3 dan rupanya sektor tersebut selalu jadi andalan Marc untuk overtake dan menjauh dari Lorenzo. Pada lap 26 Lorenzo melakukan kesalahan yang langsung digunakan Marc untuk melakukan overtake.

Lorenzo tak tinggal diam, dia terus menekan Marc. Pada tikungan akhir lomba Lorenzo sedikit melebar dan Marquez mengira dia akan bisa membuka gas lebih cepat dan berada di depan Lorenzo. Namun ternyata Lorenzo mampu menstabilkan motor saat keluar tikungan dan berakselerasi cepat dari sisi luar tikungan. Dengan power Desmosedici yang lebih bertenaga, Lorenzo sukses mengasapi Marquez dan tak tersentuh hingga garis finish.

“Saya sangat kuat di beberapa area lintasan. Namun Marquez sangat tangguh di tikungan 3. Motornya memiliki  daya pengereman yang baik. Dia selalu berhasil membuntuti Saya. Akan tetapi di lap terakhir Marquez mengira Saya tidak bisa berakselerasi dengan baik. Situasi itu mungkin mengejutkannya. Saya berhasil mendahuluinya dan memacu motor sampai batas dan mengambil banyak resiko saat mengerem,kata Lorenzo.”

8. GP Qatar 2019 (+0.023)

GP Qatar 2019 berlangsung menegangkan, apalagi di awal race Alex Rins mampu berada di depan. Performa Rider debutan dari Moto2 sangat di nanti para penonton. Tapi prediksi tentang siapa yang menang tetap mengarah pada Dovizioso dan Marquez. Ya, Honda sangat kuat di Qatar, namun Qatar adalah trek yang sangat cocok dengan Ducati. Benar saja, race berjalan dengan dominasi pertarungan Dovizioso dan Marquez.

Tak ada yang menyerah dan keduanya sama-sama menampilkan kemampuan terbaiknya. Duet berlanjut hingga 4 lap terakhir. Marquez memburu Dovizioso dan membayanginya dari belakang. Di 2 lap menjelang akhir balap, Dovizioso melebar. Marquez dengan cepat merebut posisi Dovizioso. Dovizioso membalasnya di Last Lap. Marquez masih ngotot menang dan akan melakukan apapun untuk menang.

Marc beberapa kali mencoba menyerang Dovizioso. Dia merencanakan menyalip Dovizioso di tikungan terakhir. Kejadian musim lalu pun terulang. Marquez masuk terlalu kencang dan melebar setelah menyalip Dovizioso. Akhirnya Dovizioso melepaskan tenaga penuh motornya untuk mengungguli Marc. Marquez sempat mencoba melakukan Slipstream, tapi terlambat dan tidak sampai bisa melewati Dovizioso. Marquez kalah lagi dengan gap tipis dari Dovizioso (+0.023).

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*