Teka Teki Kode Team Order Mapping 8 Ducati

loading...

Haloo sobat media2give^^ Ketemu lagi ya di posting ini hehehe.. Dalam pembahasan ini Saya akan mengulas informasi mengenai Teka Teki Kode Team Order Mapping 8 Ducati.Apa sih Team Order itu? Team Order adalah istilah yang dipakai untuk menyebut instruksi dari kepala kru tim kepada salah satu pembalap agar mengalah atau memberi jalan pada rekan satu timnya.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan point maksimal dari pembalap yang dianggap lebih berpotensi untuk memperebutkan gelar juara dunia.Jadi disini pembalap bukan lagi mencari kemenangan untuk dirinya sendiri,namun harus mengikuti aturan dari tim.Siapa yang boleh berada di depan di kendalikan oleh tim.Bukan bermaksud untuk merendahkan salah satu pembalap.

Namun jika ada pembalap yang pointnya lebih banyak dan cukup kompetitif berebut posisi puncak klasemen,maka pembalap lainnya akan di korbankan.Ini merupakan kebutuhan tim.Sayangnya strategi ini masih menjadi perdebatan karena ada pihak yang pro dan kontra.Mengenai legal/tidaknya,sepertinya bisa di anggap sah saja.Tapi balik lagi,pembalap yang di suruh mengalah akan merasa tersisihkan oleh rekannya sendiri,yang pada akhirnya menimbulkan kecemburuan dan memicu konflik internal.

Uniknya,dalam beberapa kejadian,sudah ada perjanjian terlebih dahulu antara pembalap dan tim dan ada saja pembalap yang mau melakukan ini.Lagi-lagi alasannya “demi tim”.Team Order pertama kali digunakan tahun 1964 di ajang balapan Formula 1.Ternyata metode ini dipakai juga untuk MotoGP.GP Sepang 2017 adalah bukti nyata bagaimana Ducati sukses menjalankan Team Order untuk membantu Dovizioso menang.

Di Race itu, Zarco sempat memimpin lama di depan sejak Lap pertama,di ikuti Lorenzo dan Marquez di urutan ke 3.Dovizioso mencoba mengejar dan mampu mengovertake Marquez.Sementara Zarco mulai kehabisan grip ban dan di dekati Lorenzo.Lorenzo menyalip Zarco untuk memimpin balapan di Lap 9.Dovizioso ikut mengovertake Zarco dan mengikuti Lorenzo.

Gap 2 Rider Ducati ini makin dekat,tapi Lorenzo merespon dengan meningkatkan kecepatannya hingga gapnya tidak bisa di pangkas Dovizioso.Di sektor High Speed Cornering,Lorenzo berhasil membuka jarak lebih jauh dari Dovizioso.Namun keanehan terjadi ketika balapan menyisakan 6 lap.Tim Ducati mengirimkan instruksi ke Dashboard Message motor Lorenzo.Dashboard Message adalah pesan singkat yang dikirim ke layar indikator pada motor.Pesan itu berbunyi seperti ini :

SUGGESTED MAPPING

MAPPING 8

Apa artinya pesan itu? Mapping disini berhubungan dengan pengaturan elektronik dan ECU yang sangat berpengaruh pada motor.Perubahan Mapping dapat menyebabkan motor bekerja lebih baik atau justru sebaliknya,mengurangi kemampuan motor.Dalam Formula 1,Mapping ini bertujuan untuk mengontrol pengelolaan mesin.

Maksudnya,memberi lebih banyak tenaga atau mengurangi tenaga yang dihasilkan dari kinerja mesin dan bisa juga mengurangi konsumsi bahan bakar dan ban.Menariknya,usai Lorenzo menerima pesan itu,kecepatan motornya berkurang,bahkan ban Lorenzo sering Sliding ketika mau Entry Corner.

Sampai akhirnya di tikungan 15,Lorenzo kehilangan Front End dan nyaris Crash.Disini banyak yang menduga kalau Lorenzo sengaja mengalah agar Dovizioso bisa melewatinya.Kenapa begitu? Saat itu Marquez ada di posisi 4 dan tak bisa mendekati Zarco.

Jika Dovizioso bisa menang,artinya dia masih punya peluang tipis untuk mendapatkan gelar juara dunia karena ketika Dovizioso finish pertama dan Marc ke 4,selisih point mereka menjadi 21 point.Walaupun di Valencia Dovizioso kalah,paling tidak dengan menang Race di Sepang,dia bisa menunda Marquez berpesta merayakan kemenangan.Peluang itu diketahui tim Ducati dan memberikan pesan Mapping 8 untuk Lorenzo.

Apakah Benar Lorenzo Sengaja Mengalah?

Jika diperhatikan dari momen di tikungan 15,sepertinya itu bukan cara Lorenzo membuka jalan untuk Dovizioso.Sebab,Lorenzo sendiri hampir jatuh dan itu timbul akibat kesalahan yang dilakukan Lorenzo ketika mengerem dan masuk tikungan.Lorenzo terpaksa melebar dan posisinya di ambil alih Dovizioso.Lorenzo bukan tipikal pembalap yang bisa berpura-pura mau Crash seperti itu.Jadi kejadian Lorenzo yang mau jatuh itu bukanlah sesuatu yang disengaja.

Posisi Lorenzo memang dilematis.Disatu sisi bila dia menekan Dovizioso,orang akan menganggapnya membantu Marquez sebagai balas jasa atas kemenangannya di GP Valencia 2015 yang lalu.Tapi jika dia tidak menekan Dovizioso,Lorenzo malah dinilai membantu Dovizioso.Yang jelas Lorenzo memperlihatkan aksi impresif saat memanfaatkan kakinya untuk bertahan agar tidak jatuh.

Saat ditanya soal Team Order,Lorenzo tidak memberikan jawaban yang jelas.Dia hanya mengatakan kalau motornya kehilangan kendali di bagian depan dan dia tak melihat Dashboard Message karena fokus pada jalan di depan.

“Saya ingin untuk menang dan mendorong motor hingga akhir,tapi ban depan sudah mencapat batas.Saya sedikit memaksa ban bekerja melebihi batasnya.Sejujurnya Saya hanya melihat berapa sisa Lap di Dashboard.Saya benar-benar fokus agar tak kehilangan konsentrasi di lintasan basah dan RPM terjaga.Saya tidak melihat pesan dari Tim,kata Lorenzo.”

Gigi Dall Igna tidak menampik bahwa pesan Mapping 8 itu sebetulnya adalah kode rahasia untuk Lorenzo.Komentar berbeda datang dari Sporting Director Ducati,Paolo Ciabatti yang mengeluarkan pujian pada apa yang di lakukan Lorenzo.

“Itulah yang mesti dilakukan sebuah tim ketika Kami masih punya peluang jadi juara dunia.Saya tidak ambil pusing jika orang-orang nantinya suka/tidak suka dengan keputusan ini.Bagi Saya hasil untuk tim-lah yang paling utama.Lorenzo menunjukkan professionalitas dan berhati besar.Dia mengerti apa yang penting bagi tim ini,kata Ciabatti. “

Nah,kata-kata Ciabatti itu makin meyakinkan kita bila sebelum balapan sudah ada diskusi/kompromi tentang upaya Lorenzo untuk menolong Dovizioso jika situasinya memungkinkan.Tahun ini Lorenzo baru beradaptasi dengan Desmosedici.Oleh sebab itu,hasil balapnya fluktuatif,malahan sering tidak naik podium dan jatuh.

Di sisi lain,Dovizioso makin matang dan sukses memenangkan 5 balapan.Ducati tentu lebih memprioritaskan Dovizioso saat balapan mendekati akhir musim.Team Manager Ducati,Davide Tardozzi ikut menanganggapi kejadian pada Dovizioso dan Lorenzo.

“Kami berbicara pada kedua Rider tentang apa yang bisa terjadi.Kedua pembalap mengetahuinya.Tak masalah soal kode pesan itu.Jorge tau betul apa skenario tim.Dengan skenario,dia mengerti bagaimana hasilnya.Semuanya sederhana,Kami perlu menjaga peluang juara dunia.”

Scott Redding Bongkar Strategi Team Order

Siapa sangka,Rider Pramac Ducati (Scott Redding) mengungkapkan bahwa tim menyuruhnya finish di belakang Dovizioso di GP Phillip Island.Redding juga menerima pesan lewat komunikasi pada Dashboard agar tidak melawan Dovizioso.Di Race,Dovizioso sempat melakukan kesalahan dan melebar di tikungan 2.

Hal itu digunakan Redding untuk mengovertake.Sampai Last Lap,Dovizioso dan Redding masih bersaing ketat.Jelang Finish Line,Redding berhasil finish di depan Dovizioso.Redding tidak 100% menuruti perintah Team Order.Oleh karena itu dia sempat diabaikan Ducati setelah Dovizioso cuma finish di posisi ke 13 di GP Phillip Island.

“Dia (Dovizioso) membuat kesalahan dengan melebar di tikungan 1 Lap ke 2.Itu bukan salah Saya.Saya membantunya dan membiarkannya lewat.Saya melakukan bagian Saya,tapi Anda tidak akan selamanya memberi kemudahan.Tak ada satupun yang memberi Saya kesempatan itu ketika Saya ingin mendapat point terbaik di Championship.Jika Anda lebih kencang di lintasan daripada pembalap lainnya,apa yang seharusnya Anda lakukan? kata Redding.”

Maksud Redding adalah dia akan sedikit mengalah karena keinginan tim.Tapi jika Dovizioso yang membuat kesalahan sendiri atau lebih lambat dari Redding,maka Redding pasti akan melawannya.Redding tidak mungkin menunggu di belakang Dovizioso,sementara dia berpotensi melewatinya.Bagi pembalap,jika dia ada di posisi Redding,dia akan melakukan hal yang sama.

 

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*