
Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan berbagi informasi seputar MotoGP,yaitu seputar Analisa Benar & Salah Lorenzo Tak Beri Jalan Dovizioso.Memang GP Valencia tahun ini adalah race yang sangat di tunggu-tunggu sebagai saksi sejarah perebutan titel gelar juara dunia.Marquez dan Dovizioso bersaing menjadi yang tercepat di lintasan.Namun kondisinya timpang,sebab peluang Dovizioso tipis.
Belum lagi hasil balap Marquez yang selalu positif jika turun di sirkuit kebanggan Spanyol tersebut.Dovizioso tak punya pilihan lain,selain menjuarai seri Valencia.Memahami bahwa Dovizioso tak mungkin bisa bertarung dengan kemampuannya seorang diri,Tim Ducati mempersiapkan strategi Team Order.Sebetulnya taktik itu telah dipakai saat gelaran balap di Sepang.
Waktu itu Tim mengirimkan pesan di Dashboard Lorenzo yang berbunyi Suggested Mapping 8.Banyak yang penasaran akan arti pesan ini.Ketika ditanya maksud instruksi itu,Gigi Dall Igna selaku General Manager Ducati hanya menjelaskan kalau Suggested Mapping 8 merupakan kode.Namun dia tidak mengutarakan apa tujuan pemberian kode itu pada Lorenzo.
Jorge pun sama,setelah balapan dia sempat dimintai keterangan soal kode misterius yang disinyalir sebagai perintah Team Order.Lorenzo cuma menjawab secara diplomatis bahwa dia melebar di Turn 15 akibat bermasalah dengan bagian depan motor,tanpa sedikitpun menyinggung soal Team Order.Bahkan petinggi Ducati juga enggan blak-blakan tentang strategi Team Order.“Yang jelas Lorenzo sudah melakukan hal yang benar”, itu yang dikatakan petinggi Ducati.
Team Order adalah instruksi kepada salah satu pembalap untuk menyimpang dari kebiasaannya saling menyalip sesama rekannya.Tim akan menetapkan siapa yang boleh di depan,sementara pembalap lainnya harus membiarkan rekan setimnya untuk melewatinya.Dalam arti mudahnya, pembalap itu di suruh mengalah/membuka jalan jika rekannya mau melewati dia.
Tujuannya untuk menghemat bahan bakar,mengurangi kemungkinan masalah mekanis dan tabrakan.Biasanya ini dilakukan ketika balapan mendekati akhir musim dan salah seorang dari 2 pembalap di tim itu punya kans untuk juara dunia dan butuh point maksimal.
Waktu Press Conference sebelum GP Valencia,Lorenzo memberikan pernyataan bahwa dia tidak bisa dengan mudah membantu Dovizioso,sebab itu tidak sesuai dengan prinsip balap Lorenzo.Mental balapnya tidak cocok dengan cara saling bantu karena Lorenzo merasa prestasinya sampai sekarang bukan di dapat dari bantuan pembalap lain.
“Anda bisa melakukan apa saja,tapi itu bukan mental Saya.Jika Dovizioso berada di depan dan tidak banyak pembalap disana,masih ada peluang untuk menang.Itu kondisi ideal bagi Dovi,sambil berharap Marquez tidak finish.Kesempatan Dovi terlalu kecil.Namun selalu ada resiko dan harapan di MotoGP,kata Lorenzo.”
Meski sudah berbicara seperti itu pada media,Tim masih berniat menjalankan Team Order.Tim punya motivasi lebih tinggi ketimbang prinsip Lorenzo.Apalagi Lorenzo berada dibawah naungan Ducati.Sejak awal Dall Igna sudah mengatakan bahwa di Ducati,semuanya bekerja sebagai Tim,bukan secara personal.Jadi apapun harus dilakukan demi kebutuhan Tim.Dan Ducati membutuhkan gelar juara dunia karena kesempatan ada di depan mata.Tidak mungkin Ducati mau membiarkan peluang berlalu begitu saja.
Balapan di Valencia bergulir juga akhirnya.Lorenzo start di depan Dovizioso.Dari Lap pertama Lorenzo tetap berada di depan,sedangkan Dovizioso mengikutinya.Race nampak normal,tapi keanehan mulai terasa.Hingga balapan mendekati Lap 10 tidak ada tanda Lorenzo membantu Dovizioso.Bahkan yang disaksikan penonton adalah Lorenzo tidak mau mengalah/membuka jalan bagi Dovizioso.Kondisi ini bertahan lama sampai muncul kecurigaan lain.Lorenzo sengaja halangi Dovizioso untuk balas jasa pada Marquez?
Dari Pit Box,Tim sepertinya “mulai gatal” dan mengirimkan pesan Suggested Mapping 8 ke Lorenzo.Nah,disini jelas sudah bahwa Ducati memang menerapkan Team Order,walaupun orang-orang di Tim tak mau mengakuinya.Ketidakwajaran kembali terulang.Berkali-kali pesan di kirim,Lorenzo tak menggubrisnya.Bahkan pesan itu sudah dikirim hingga 5 kali,di tambah lagi perintah dari Pit Board agar Lorenzo turun 1 posisi di belakang Dovizioso.
Lorenzo tetap ngeyel.Lap 23 Marquez nyaris Crash.Bahkan juga dengan keadaan itu Lorenzo terus di depan Dovizioso.Namun balapan Lorenzo berakhir lebih cepat ketika dia jatuh sesaat setelah Marquez melebar keluar trek.Tiba-tiba saja Dovizoso ikut Crash sehingga misi Ducati gagal.RACE IS OVER bagi Dovizioso yang berarti Marquez lah yang keluar jadi pemenangnya.
Setelah balapan,sejumlah kritik pedas netizen menghujani Lorenzo.Jorge dituding menjadi biang keladi kekalahan Dovizioso.Dia di tuduh memperlambat laju Dovizioso agar Marquez yang jadi juara dunia.Muncul konspirasi Spanyol jilid 2 dan lain-lain.Menanggapi komentar negatif itu,Lorenzo menampiknya dan justru mengatakan kalau dia sebenarnya membantu Dovizioso.
Lorenzo merasa dia punya Pace yang lebih baik dari Dovizioso.Dia berencana melakukan Towing/menarik Dovizioso dengan cara berada didepannya.Dengan ada di depan,Lorenzo berharap dia dapat menarik Dovizioso karena Dovizioso cuma perlu mengikuti Line Lorenzo agar menghemat tenaga dan tidak telalu Push sambil bersiap bila terjadi sesuatu pada Marquez,misalnya terjatuh/motor bermasalah.
Lorenzo bermaksud mendekati trio pembalap di baris depan supaya Dovizioso juga bisa mengikutinya.Jadi disini Lorenzo ingin mengovertake dulu Rider di depan,barulah bila sampai di belakang Marquez,dia akan memberi jalan untuk Dovizioso.
Menanggapi kasus ini,beberapa orang penting di Ducati ikut bersuara.Paolo Ciabatti (Ducati Sporting Director) menjelaskan kalau pesan yang dikirim pada Lorenzo itu berdasar situasi yang diamati Tim dari Pit Box.Pembalap lebih tau karena mereka yang ada di dalam balapan langsung.Ciabatti menyuruh media bertanya langsung ke Dovizioso.Nanti pasti akan keluar pernyataan “Saya lebih kencang pada beberapa tikungan dan lebih lambat di tikungan lain dari Lorenzo.” Tapi yang jelas Lorenzo sudah membantu Dovizioso membalap lebih rileks.
Bos Ducati,Davide Tardozzi juga berkomentar tentang cara Lorenzo membalap.Menurutnya,apa yang di saksikan penonton tidak sama dengan kejadian di lapangan.Sehingga tidak fair bisa menghakimi Lorenzo hanya dilihat dari 1 sisi saja.Bagaimanapun juga Lorenzo adalah pembalap professional dan dia tau seperti apa bersikap.
“Bila Rider tau dia punya Pace untuk mengejar,Rider lain yang mengikutinya akan mendapat keuntungan dari jalur yang dibuat pembalap di depan.Kami tak kecewa,Kami baru kecewa bila Marquez Crash dan Lorenzo menang,sedangkan Dovizioso finish ke 2.Dalam opini Saya,Lorenzo memang memperlambat Dovizioso di beberapa area,kata Tardozzi.”
Apakah Tindakan Lorenzo Benar/Salah?
Dalam Hal Membantu Dovizioso
BENAR √
» Lorenzo sudah berusaha membantu Dovizioso lebih cepat 0.1 detik untuk mengejar pembalap lain.Lorenzo membiarkan Dovizioso mengikutinya agar Dovizioso mendapat jalur balap yang lebih cepat sesuai jalurnya.Di awal Race,metode Towing Lorenzo berjalan normal untuk menjaga jarak konstan.
Dalam Hal Strategi Dan Rencana
SALAH ×
» Lorenzo sudah mengabaikan perintah dan instruksi dari Tim.Padahal Tim punya pertimbangan sendiri dengan melihat Lap tersisa dan Gap dengan 3 Rider di depan.Lorenzo memaksakan caranya pada Dovizioso.Niatnya tak sesuai kondisi di balapan.
Dalam Hal Mempercepat/Memperlambat Dovizioso
SALAH ×
» Lorenzo memang punya Pace yang cepat,tapi ingat bahwa itu tidak di semua sektor.Ada sektor lain dimana Dovizioso lebih cepat.Sementara ketika Dovizioso ingin menyalip,Lorenzo tak memberi ruang.Di Lap 4 Dovizioso sempat mencatat Fastest Lap.Artinya dia sebenarnya punya peluang berada di depan Lorenzo dan berjuang sendiri.Perhatikan analisa berikut ini :
» Pada Lap 15-17 Lap Time Dovizioso menembus 1 menit 31 sekian detik.Sedangkan Lorenzo selalu mencatat waktu lebih lambat di angka 1 menit 32 sekian detik.Gap Marquez dan Pedrosa baru 0.4 detik.Artinya bila Lorenzo melepaskan Dovizioso dan membiarkannya lewat,Dovizioso masih bisa mengejar Pedrosa,Marquez dan Zarco.
» Bukti lainnya ada di Lap 12.Di 3 sektor beruntun,Lorenzo membuat Gap Marquez dan Dovizioso makin jauh.Jika di total,Lorenzo sudah memperlambat Dovizioso 0.669 detik dari Marc.
» Bukti lainnya lagi pada Lap 15.Dengan tetap di depan Dovizioso,Lorenzo memang bisa memangkas waktu dari Marquez sebanyak 0.190.Tapi itu lebih di karenakan Marquez yang mengurangi kecepatan karena mempersiapkan strategi menyerang di Lap akhir.Marc memakai ban depan belakang Soft Medium.Zarco menggunakan ban depan belakang Soft Soft.Artinya Marquez menunggu ban belakang Zarco habis dulu,baru menyerangnya.Ini memberi kesempatan Lorenzo sedikit mendekat.
Dalam Hal Konsistensi Memberi Keterangan
SALAH ×
» Lorenzo tidak konsisten memberi pernyataan.Satu komentar dan komentar lainnya tidak saling relevan.Dia pernah bilang tidak mau membantu Dovizioso karena tidak sesuai dengan mentalitasnya.Tapi setelah race Valencia dia mengatakan sudah membantu Dovizioso sesuai kemampuannya.
» Lorenzo juga menutupi strategi Team Order dengan menyatakan di GP Sepang dia tidak melihat Dashboard dan momen dia melebar di tikungan terakhir itu karena ban depan yang kehilangan grip,bukan karena faktor Team Order.Lorenzo berjanji akan mengecek Dashboard dan Pit Board di balapan nanti.Nyatanya dia malah mengabaikan instruksi di Dashboard dan Pit Board.
Menurut Pendapat Saya Pribadi
» Boleh saja Lorenzo menolong dengan cara Towing untuk Dovizioso.Namun Lorenzo juga tak perlu memaksakan itu hingga akhir balapan karena kondisi tidak sesuai harapannya.Rencana Lorenzo adalah mengovertake Pedrosa dan Zarco baru membuka ruang bagi Dovizioso agar Dovizioso dan Marquez berduel di depan.Namun itu tak terjadi karena Lorenzo saja tak bisa mendekati Pedrosa.
» Seharusnya ketika dia tau sulit mendekati Pedrosa,dia biarkan Dovizioso lewat supaya Dovizioso berjuang dengan caranya sendiri,meskipun belum tentu Dovizioso bisa.Tapi setidaknya,berikanlah kesempatan Dovizioso untuk berusaha.Berada di depan Dovizioso sepanjang balapan menunjukkan image negatif untuk Lorenzo yang seperti tidak mau mengalah.Lorenzo secara tidak langsung memaksa Dovizioso mengikuti metodenya dan hasilnya justru gagal hingga keduanya Crash.
Leave a Reply