Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan sharing informasi seputar Penyebab Rossi Tidak Jago Di Balapan Flag to Flag.Di MotoGP,balapan kadang berubah jika ada penggantian motor di tengah lomba.Ini dikarenakan kondisi cuaca yang berganti.Race seperti ini dinamai dengan sebutan Flag to Flag.Sebelum tahun 2005 jika hujan turun saat race,maka balapan akan di tunda sementara.
Pembalap masuk Pit dan ganti motor menggunakan setting Wet Tyre.Lalu race di ulang kembali dari posisi start.Urutan Grid Rider di tentukan berdasarkan posisi terakhir pembalap sebelum race berhenti.Tidak mudah membalap dengan kondisi Flag to Flag.Salah satu rider hebat yang sering bermasalah jika muncul Flag to Flag adalah Valentino Rossi.Walaupun Rossi dikenal piawai menaklukkan lintasan basah,namun tidak sama hasilnya bila cuaca berubah ketika lomba.
Rossi bukanlah spesialis Flag to Flag karena dia sulit memahami keadaan yang tidak menentu dan sering salah mengambil keputusan kapan harus masuk ke Pit.Sementara itu rival The Doctor,Marc Marquez justru tampil gemilang dalam kondisi perubahan cuaca di race.Strateginya ampuh untuk mengatasi Flag to Flag,terbukti dari 7 kali turun pada balapan Flag to Flag,Marquez berhasil 5 kali menang.Ini adalah kemenangan terbanyak seorang rider pada Flag to Flag Race.
Kesuksesan Marquez didapat berkat kebiasaannya mengambil resiko lebih dulu masuk Pit.Jika cuaca mulai berganti,Marquez cepat-cepat berganti motor tidak peduli ada di posisi berapa saat itu.Cara ini ternyata membawanya memenangkan lebih dari separuh balapan Flag to Flag yang dia jalani.Untuk membandingkan perbedaan hasil race Rossi dan Marquez dalam kondisi Flag to Flag,mari kita perhatikan data statistik berikut ini.
Statistik Flag to Flag Rossi Vs Marquez
Total “Flag to Flag Race” Rossi = 14 race
Total “Flag to Flag Race” Marquez = 7 race
VALENTINO ROSSI
Menang Race = 0%
Podium 2 = 21%
Podium 3 = 14%
Crash = 21%
Tidak Podium = 43%
MARC MARQUEZ
Menang Race = 72%
Crash = 0%
Tidak Podium = 28%
Statistik itu menunjukkan bagaimana prestasi Rossi dan Marquez saat Flag to Flag.Rossi tidak pernah menjuarai balapan dengan sistem Flag to Flag.Peluangnya 0% dihitung dari 2006-2017.Rossi hanya mampu maksimal podium 2 dengan presentase yang tidak besar (21%).Rossi lebih sering tidak mendapat podium pada balapan Flag to Flag.2 kali Crash memberikan tanda bahwa Flag to Flag tidak terlalu berbahaya untuk Rossi.
Namun dia tidak mau ambil resiko tinggi sehingga jarang naik podium.Lain halnya dengan Marquez yang presentase kemenangannya mencapai 72%.Uniknya,Marc tidak pernah jatuh di Flag to Flag Race.Peluangnya gagal menang race hanya 28%.Ini berarti hampir setiap kali balapan Flag to Flag yang menang Marquez.
Penyebab Rossi Gagal Menang Di Flag to Flag
1. Postur Tubuh Tinggi
Bagi pembalap MotoGP,tubuh jangkung bisa jadi malah mengurangi kecepatan motor.Kok bisa? Rider yang tubuhnya tinggi otomatis lebih berat dibanding pembalap berpostur pendek.Berat tubuh ini mempengaruhi motor saat melakukan Hard Braking dan menikung.Pembalap yang tubuhnya tinggi memberikan tekanan besar pada ban depan saat proses pengereman.
Posisi menikung juga dapat terpengaruh,misalnya saja bila melakukan Elbow Down.Rider yang pendek tentunya lebih nyaman memposisikan diri diatas motor waktu menikung.Selain itu Rider pendek lebih gesit mengubah arah Cornering dari posisi menikung kanan ke kiri atau sebaliknya.Bahkan untuk urusan Swap Bike di Pit,Rider pendek bisa lebih cepat.
Contohnya Marquez yang dengan cepat melompat dari 1 motor ke motor pengganti.Ini bisa di lakukan karena Marquez pendek.Sedangkan Rossi yang tingginya 182 cm harus turun dan menginjakkan kaki ke aspal dulu untuk berganti motor.Ini membuat Rossi butuh waktu lebih lama saat di Pit.Padahal kalah cepat beberapa detik saja bakalan tertinggal jauh dari rider lainnya.
2. Suka Menentukan Keputusan Sendiri
Rossi punya segudang pengalaman balap sehingga tak heran dia akan menentukan keputusannya sendiri.Begitu juga di balapan Flag to Flag.Tahun 2015 di GP Misano terjadi Flag to Flag sampai 2 kali.Ini memusingkan pembalap.Saat itu Rossi bersaing dengan Marquez dan Lorenzo di depan.Saat para rider mulai berganti motor,ketiga pembalap ini masuk bersama-sama ke Pit untuk menggunakan ban basah.
Beberapa lap kemudian hujan berhenti dan aspal perlahan mengering.Marquez langsung kembali lagi ke Pit untuk memakai ban kering.Rossi dan Lorenzo tidak mau pergi ke Pit.Lorenzo menunggu Rossi dulu untuk ganti motor.Sedangkan Rossi yang tengah memimpin race tidak mau melepas posisi puncaknya.Karena merasa tidak punya feeling bagus untuk memastikan saat yang tepat untuk ganti motor,Rossi selalu menerapkan cara yang sama.
Dia berusaha memimpin di depan dan membuat jarak jauh,baru kemudian ganti motor.Sayangya strategi ini tidak tepat.Memaksakan ban basah di lintasan kering,Rossi kehabisan grip karena karet ban mulai rusak dan mengelupas.Akhirnya terpaksa dia masuk Pit di saat yang sudah terlambat,sebab Marquez mengejar dengan ban kering secara cepat.Rossi kehilangan podium dan kalah.
“Selalu sulit jika balapan dengan kondisi ini.Saya biasanya tampak seperti pria bodoh saat terjadi Flag to Flag.Memahami momen kembali ke Pit bukanlah point kekuatan Saya.Biasanya di Lap awal memakai ban Slick pada trek basah akan sedikit bermasalah untuk motor Yamaha,kata Rossi.”
3. Komunikasi Dengan Kru Yang Kurang
Di Motogp ketika sedang membalap,para Rider tidak bisa berkomunikasi secara verbal pada kru timnya.Kru tim biasanya memberikan informasi melalui Pit Board tentang lap yang tersisa,jarak dengan pembalap di depan/di belakang serta kode-kode lain yang khusus ditujukan sebagai instruksi untuk pembalap.Kejadian di GP Sachsenring bisa jadi contoh.Rossi mengabaikan perintah bertuliskan BOX di Pit Board.
Rossi mengira masih bisa memaksa motor untuk 1 atau 2 lap di depan.Padahal menurut tim,ban Rossi tidak akan bertahan lama lagi.Terjadilah benturan kemauan antara pembalap dan timnya sendiri.Bahkan salah satu kru yang sudah menyiapkan motor pengganti sampai kecewa ketika Rossi memutuskan lanjut.Tim Yamaha pun tidak mau mengambil resiko memberikan pilihan ban untuk Rossi.
Akhirnya Intermediatte Tyre di pasang pada motor pengganti Rossi.Sementara Honda berani menggunakan Slick Tyre untuk Marc.Yamaha beralasan tidak punya data yang cukup untuk berani mencoba Slick Tyre pada aspal yang belum sepenuhnya kering.Namun Honda berani berspekulasi yang ternyata membuat Marquez jadi juara.
Leave a Reply