Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan membahas info mengenai MotoGP,yaitu seputar Aksi Fantastis Dani Pedrosa Pangkas Gap 7 Detik.Dani Pedrosa,mungkin banyak di antara kalian yang sudah mengenal Rider Spanyol ini ya.Pedrosa memang termasuk dalam salah satu Top Rider MotoGP.Dia merupakan peraih titel juara dunia kelas 125cc (2003) dan kelas 250cc (2004-2005).
Namun sayang ketika pindah ke MotoGP,tak satupun gelar juara dunia yang mampu di raihnya.Sejak ada di MotoGP,Pedrosa tak pernah hengkang ke Pabrikan lain,selalu setia bersama Honda.Jika di hitung,Pedrosa telah 12 tahun berkompetisi di ajang balap motor terpopuler itu dan belum juga mampu mewujudkan mimpinya sebagai peraih titel Championship.Cukup aneh jika di pikir,sebab Pedrosa ini bukan Rider sembarangan.
Dari tahun Pedrosa bisa menempati urutan 5 besar di klasemen akhir.Saat balapan pun kecepatannya luar biasa.Pedrosa di kenal ahli dalam menaklukkan trek basah.Dia adalah spesialis Wet Race selain Valentino Rossi,Sete Gibernau dan Chris Vermeulen dan selalu tampil kencang ketika menaklukkan lintasan basah.Saat datang ke MotoGP tahun 2006 dan berstatus Rookie Rider,Pedrosa sudah memenangkan 2 kali balapan dan menyelesaikan musim perdananya di posisi ke 5.
Tahun-tahun berikutnya,prestasinya makin naik.Pedrosa pun konsisten menempati urutan 2 dan 3 hingga tahun 2013.Bahkan peluangnya jadi juara dunia terbuka lebar di tahun 2010 dan 2012.Itu adalah periode terbaik Pedrosa di MotoGP.Mungkin seharusnya dia sudah jadi juara dunia.Dari statistik performa,Pedrosa meraih 7 kali kemenangan di tahun 2012.Sementara rival terkuatnya saat itu,Lorenzo total mengumpulkan 6 kali juara seri.
Mantan kepala mekanik Rossi dulu (Jerremy Burgess) pernah mengatakan untuk bisa jadi juara dunia,pembalap harus mengumpulkan 6 kali kemenangan.Artinya,Pedrosa mestinya bisa jadi juara dunia 2012.Tapi faktor ketidakberuntungan menjadikannya gagal merengkuh titel pertamanya di MotoGP.Data dibawah ini menunjukkan kalau Pedrosa cuma kalah banyak meraih Podium 2 dari Lorenzo.
2012 – Jorge Lorenzo (350 Poin)
Podium 1 = 6 kali
Podium 2 = 10 kali
Podium 3 = tidak pernah
Gagal Finish = 2 kali
2012 – Dani Pedrosa (332 Poin)
Podium 1 = 7 kali
Podium 2 = 4 kali
Podium 3 = 4 kali
Tidak Podium = 1 kali
Gagal Finish = 2 kali
Jika di perhatikan,hampir semua Rider hebat di MotoGP pernah merasakan gelar itu.Sebut saja nama-nama seperti Rossi,Stoner,Lorenzo dan Marquez.Bahkan Hayden saja sudah mencicipi gelar tersebut walaupun hanya sekali.Tapi Pedrosa? Hmmm.. Kenapa ya Pedrosa sulit memperoleh gelar itu?
Sete Gibernau yang kini jadi pelatih pribadinya mengungkapkan penyebab Pedrosa gagal meraih gelar juara dunia adalah karena komunikasi Pedrosa kurang baik soal pengembangan motor.Pedrosa di anggap terlalu fokus pada balapan sehingga tidak dapat mencari kelemahan motor yang dia kendarai.
“Apa yang harus di lakukan,pembalap harus berkomunikasi dengan baik dengan Honda.Tapi kadang Anda begitu fokus pada hal lain dan tidak bisa mencari gambaran besarnya,kata Gibernau.”
Sebenarnya Pedrosa itu pembalap spektakuler.Semangat juangnya tinggi untuk menggapai podium.Pedrosa memiliki kemampuan start luar biasa.Dia bisa langsung melesat di depan untuk memimpin lomba.Jika tidak ada yang bisa mengganggunya,hampir mustahil Pedrosa terkejar lawan-lawannya karena kecepatannya yang sangat hebat.Pedrosa ini tipikal Rider yang lebih suka membuat jarak jauh dari pembalap lain dan tidak terlalu sering duel Head to Head.
Namun jangan ragukan kemampuannya untuk Battle ketat.Pedrosa berkali-kali menyusahkan pembalap lain,contohnya saja duel lawan Rossi di GP Aragon 2015.Pedrosa kala itu sangat agresif,tak terbendung oleh skills dan trik overtake Rossi.Yap benar,jika sedang On Fire,Pedrosa pasti seperti Rider yang sedang mengamuk.Dia tak kalah gilanya dari Marquez.
MAU BUKTI?
GP Le Mans 2009 – Pedrosa Pangkas Gap 7 Detik
Woow! 7 detik? Ya,di dunia balap itu sudah sangat jauh jaraknya.Gap 0.1 detik saja sudah berjarak 3-4 meter,gimana jadinya kalau sampai 7 detik? Tapi Pedrosa mampu memperpendek jarak itu hingga menyalip Rider di depannya.Kejadian ini muncul pada GP Le Mans 2009.
Pedrosa mengawali balapan dari Pole Position,namun posisinya di gusur Lorenzo.Beberapa lap di depan,Pedrosa masuk Pit untuk ganti ban.Saat itulah posisinya turun.Dengan daya juang super tinggi,Pedrosa melakukan misinya,mengejar Dovizioso untuk merebut posisi ke 3.
PERHATIKAN GAMBAR BERIKUT INI!!
13 Lap tersisa,gap Pedrosa dan Dovizioso 7.503 detik.Di lap yang sama Pedrosa memangkas -0.123 detik sehingga gapnya menjadi 7.380 detik.4 Lap kemudian kru Pedrosa menunjukkan Pit Board bertuliskan 6.2 yang berarti gap dengan rider di depan 6.2 detik.Ini menunjukkan jika Pedrosa kembali berhasil memperpendek jarak selama -1.18 detik.Pada Lap selanjutnya gap semakin dekat dari 5.825 detik > 5.399 detik > 4.612 detik > 4.041 detik.Gap berkurang lagi -1.784 detik (5.825-4.041).
Dari 4.041 detik makin mendekat lagi menjadi 2.949 detik.Gap yang di pangkas sebanyak -1.908 detik.Terus berkurang lagi menjadi 2.363 detik di 3 Lap terakhir.Jarak memendek -0.586 detik dari Dovizioso.1 Lap di depan,Pedrosa terus menunjukkan Pace tinggi.Dovizioso semakin di dekati Pedrosa.Kini jaraknya berubah -0.236 detik dari 2.165 detik ke 1.929 detik.
2 Lap tersisa Pedrosa tambah kencang,terbukti gapnya dekat lagi sebanyak -0.633 detik (2.165 detik > 1.532 detik).Jarak ini makin kecil pada beberapa tikungan di depan.Terus berkurang dari 1.172 detik ke 0.695 detik (-0.477 detik).
Pedrosa mencatat berkali-kali Fastest Lap di Lap-Lap terakhir.Itu menunjukkan bagaimana semangat tinggi Pedrosa ketika mendapatkan Feeling yang bagus.Di Last Lap Pedrosa menorehkan Fastest Lap 1:35.045 detik.Jaraknya cuma beberapa meter saja dari Dovizioso.
Di tikungan-tikungan akhir pada Last Lap Pedrosa mencoba membayangi Dovizioso.Dia menguntit di belakang Dovizioso dan mengikuti Racing Linenya.Pada trek lurus Pedrosa mengeluarkan teknik Slipstreams untuk menghindari terpaan angin di depan sehingga lajunya lebih kencang.
Akhirnya Pedrosa mengovertake Dovizioso dengan cara Late Braking di detik-detik akhir.Dovizioso tak mampu membalasnya karena waktu itu Pedrosa sedang dalam Pace tertinggi dan keinginannya meraih podium sangat kuat.Pedrosa tak terkejar untuk menyentuh garis finish ke 3.Dalam 13 Lap memangkas jarak 7.5 detik? Sangar! hehehe..
Soal mental bertarung jarak dekat,tak perlu di tanya.Pedrosa ini jauh lebih kuat mentalnya ketimbang Stoner.Sayangnya Pedrosa seringkali tidak menemukan Pace yang bagus sejak start sehingga dia kelihatan berkali-kali baru “panas” di tengah race.Padahal kalau telat memperoleh Redeem balap,gap dengan pembalap di depan sudah jauh dan sulit untuk mengejar.
Selain itu faktor cedera panjang kerap kali menghampiri Pedrosa.Karena posturnya yang lebih mungil dari pembalap lain,Pedrosa ini jadi rawan cedera.Otomatis jika cedera,Pedrosa absen beruntun dari seri balap dan memupuskan peluangnya mengejar gelar juara dunia MotoGP.
Pedrosa Absen Di Sirkuit :
2010 – Motegi,Sepang,Phillip Island (3 Race Beruntun)
2011 – Catalunya,Silverstone,Assen (3 Race Beruntun)
2015 – Austin,Termas de Rio Hondo,Jerez (3 Race Beruntun)
2016 – Motegi,Phillip Island,Sepang (3 Race Beruntun)
Leave a Reply