Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan berbagi informasi mengenai Marquez Cegah Stoner Balik Ke Honda Karena Terancam.Stoner dan Marquez adalah rider Honda beda generasi.Walaupun lebih di kenal sebagai penjinak Desmosedici,tapi Stoner tak kalah hebat untuk urusan menggeber motor.Stoner terbiasa dengan gaya balap Dirt Track ketika berlatih di luar MotoGP.Skillnya terasah sejak usia dini dan makin berkembang setelah berada di Ducati.
Kombinasi power Ducati dan kecerdasan Stoner membuahkan gelar juara dunia bagi tim asal Italy ini pada tahun 2007.Waktu itu Stoner melesat bak roket sampai pesaingnya,Valentino Rossi berkata bahwa hanya peluru yang dapat menghentikan laju Ducati saat mencapai Top Speed.Stoner adalah pembalap yang mudah beradaptasi dengan mesin.Asalkan motor itu Powerfull,maka bisa dibuat kencang di tangan Casey.
Dalam sejarah MotoGP,hanya Stoner yang secara sempurna menemukan cara membalap dengan motor yang Understeer.Kita tau bersama bahwa Ducati GP7 sangat kencang di trek lurus,namun punya masalah besar saat berbelok.Motor itu susah menikung di kecepatan ideal.Ban depan sering terkunci,membuat motor tak bisa langsung belok.Frame Ducati yang kaku menyulitkan semua penunggangnya bermanuver nyaman di tikungan.
Stoner berhasil mengakali ini dengan menerapkan gaya RWS (Rear Wheel Slide) agar motor bisa berbelok lebih cepat,meski harus di paksa.Metode itu terus di pakai The Kurri Kurri Boy saat pindah ke Repsol Honda.Mengendalikan RC212V yang tidak jauh beda dari Ducati,Stoner mengulang kisah manis menjadi juara dunia di tahun 2011.Itu merupakan prestasi hebat karena Casey mampu juara dunia dengan 2 Pabrikan berbeda.
Sayangnya karir professional Stoner harus berakhir cepat setelah dia mengumumkan diri pensiun dari MotoGP karena alasan kehilangan motivasi.Selepas Stoner pergi,datanglah Marc Marquez yang di gadang-gadang menjadi suksesor Honda berikutnya.Stoner sendiri menjalani kehidupan baru,tapi namanya pembalap pasti tidak bisa jauh-jauh dari dunia balap.
Terbukti tak berselang lama,Stoner di kontrak Honda untuk menjadi Test Rider demi memberi masukan data yang di butuhkan rider lainnya di Honda.Lama kelamaan muncul sesuatu yang tidak sehat di dalam internal Honda.Berawal dari kejadian Dani Pedrosa cedera parah dan terpaksa absen 3 seri untuk menjalani operasi Arm Pump.Stoner menawarkan diri untuk menjadi pengganti Pedrosa.Dari pilihan yang ada memang Stoner lah yang punya kapasitas terbaik.
Stoner tidak kehilangan kualitasnya,terbukti saat sesi test,Lap Timenya cukup cepat.Namun Shuhei Nakamoto selaku Vice President HRC menolak permintaan Stoner turun sebagai Wild Card.Stoner kaget mendengar permintaannya tidak di kabulkan.Padahal hubungan Stoner dan Nakamoto terjalin baik dan Shuhei tau betul jika Stoner masih tangguh.
“Aku selalu menghormati Shuhei Nakamoto dan hubungan Kami baik.Waktu itu Saya merasa siap menggantikan Pedrosa di Austin.Tiba-tiba Nakamoto meminta maaf pada Saya karena tidak bisa menggunakan Saya sebagai rider pengganti.Namun Saya yakin itu disebabkan karena ada pihak yang menekan Nakamoto,kata Stoner.”
Tuduhan Stoner lalu mengarah pada Marquez dan orang-orang di belakang Marc.Casey meyakini ada peran Marquez dalam upaya mencegah dirinya kembali tampil di balapan.HRC justru memilih Hiroshi Aoyama yang prestasinya tak sebagus Stoner di MotoGP.
Hasilnya terbukti,dari 3 race Aoyama cuma bisa sekali finish di urutan 11 dan 2 kali DNF alias gagal finish.Point yang dia sumbangkan sangat minim,mungkin akan berbeda jadinya bila Stoner yang tampil menggantikan Pedrosa.Dilansir dari Motosprint,Stoner menggunakan kata-kata “merasa terancam olehku” untuk menuding Marquez dan kru-nya.
“Di Honda Saya jarang punya kesempatan menjadi Tester sehingga potensiku tak sepenuhnya berguna.Saya senang bekerja untuk HRC,tapi Saya rasa Marquez dan timnya merasa terancam olehku,entah kenapa Saya tidak tau.Padahal Saya cuma berusaha membantu,kata Stoner.”
Kemungkinan besar,Marquez terancam bukan lantaran takut kalah saing dengan Stoner.Tapi jika Stoner yang menggantikan Pedrosa,artinya besar peluang hasil di race akan memuaskan.Walaupun belum membalap di race lagi,Stoner sudah teruji tetap cepat.Bisa jadi bila Stoner turun di lintasan,point yang dia berikan cukup banyak untuk Pedrosa.Jika itu terjadi,kans Marquez untuk jadi juara dunia bisa terganggu.
Kekecewaan Stoner berbuah berakhirnya kerjasama Stoner dan HRC di akhir musim 2015.Stoner memilih menerima tawaran Ducati untuk menjadi Test Rider sekaligus Brand Ambassador tim asal Bologna ini di musim 2016.Di Ducati rupanya Stoner merasa lebih bahagia karena dia diberikan banyak kesempatan menjajal motor.Stoner berpikir bahwa dirinya lebih banyak bermanfaat bagi pengembangan Ducati ketimbang saat masih jadi Tester di HRC.
“Jika Saya punya kesempatan melawan dia (Marquez),Saya percaya bisa mengalahkannya.Dulu Saya bisa mengalahkan Lorenzo,Valentino dan Dani.Itu berarti Saya mampu mengalahkan Marquez juga.Terlebih dia pernah kalah dari Lorenzo dan Rossi di tahun 2015,kata Stoner di lansir dari Speedweek.”
Leave a Reply