
Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan berbagi informasi menarik seputar MotoGP,yaitu tentang Punya Motor Kompetitif Maverick Vinales Makin Emosional.Wah-wah ada apa gerangan nih dengan Maverick? Kenapa sekarang bertambah agresif? Maverick Vinales sejatinya adalah salah satu rider yang di kenal tidak banyak mengeluh,pendiam dan cukup sportif jika bersaing dengan kompetitornya.
Vinales termasuk rider yang berbahaya,sebab dialah generasi penerus para raja balap MotoGP yang siap menggoyahkan kejayaan rider penguasa seperti Rossi dan Marquez.Masuknya Vinales ke MotoGP bertepatan dengan kembalinya Pabrikan Jepang (Suzuki) ke MotoGP lagi setelah mendapat konsensus untuk pengembangan motor.Di akhir tahun 2015 dia di nobatkan sebagai “Best Rookie” berkat penampilan memukaunya di balapan.
Yamaha pun melirik Vinales untuk menggantikan posisi Lorenzo yang hengkang ke Ducati.Gayung bersambut saat Vinales memutuskan setuju dengan tawaran pindah ke Pabrikan berlambang garpu tala itu.Debutnya di GP Losail sangat luar biasa karena Vinales langsung mempersembahkan kemenangan untuk Yamaha.Pencapaian itu sudah menyamai prestasi Rossi yang juga menang di debut awalnya bersama Yamaha tahun 2004.
Gaya balap Vinales di nilai banyak pihak mirip dengan Rossi waktu muda.Beberapa orang mempertanyakan bagaimana kira-kira hubungannya nanti dengan Rossi.Bisakah terjalin baik? Mengingat Vinales kini punya motor yang lebih kuat,ambisinya tinggi dan tidak mau kalah.Bumbu-bumbu yang membuat aroma persaingan terasa menegangkan perlahan terlihat.Di beberapa momen,Vinales nampaknya menunjukkan sisi lainnya yang emosional.
Jauh dari karakternya di luar race yang kalem dan pendiam.Bahkan makin lama dia makin berani menantang Rossi dan Marquez.Tak tanggung-tanggung,manuver agresif ala Marquez pun sekarang di coba Vinales.Akibatnya Vinales seperti rider yang haus kemenangan setiap mengovertake rider lainnya.Di race sifat galaknya kini bertambah kuat.Setidaknya ada 6 momen yang membuktikan betapa ganas dan emosionalnya Maverick Vinales yang sekarang.
Marah-Marah Pada Rossi (Kualifikasi Austin 2017)
Saat menjalani sesi kualifikasi di sirkuit Austin 2017,Vinales berusaha menambah kecepatan di 8 menit sisa waktu yang ada.Di tikungan 19 Vinales akan bermanuver menikung cepat.Tanpa dia sangka tiba-tiba Rossi berada di samping kirinya dalam keadaan sedang melambat.Ketika motor mereka berdekatan,Rossi membuka gas sambil mengarahkan motor ke sisi luar lintasan.Padahal Vinales berniat mengambil jalur yang akan di lewati Rossi itu lebih dulu.
Akibatnya motor keduanya hampir bersenggolan.Vinales menekan rem sambil kaget dan menoleh pada Rossi.Rossi yang keburu tancap gas membuat Vinales emosi dan mengangkat tangannya kirinya sambil berteriak protes.Bahkan dia juga mengejar Rossi dan menegurnya atas kejadian itu.Untungnya tidak sampai muncul konflik karena Vinales memilih berdamai dan tidak ingin memperpanjang masalah.
Kesal Dengan Marquez (Tes Pramusim Phillip Island 2017)
Untuk pertama kalinya Vinales secara terang-terangan tidak menyukai cara Marquez membalap.Semua berawal di tes hari ke 3 di Phillip Island (2017).Sedang fokus mencari catatan waktu terbaiknya,Vinales saat itu di ikuti oleh Marquez.Mulanya Vinales tidak peduli dengan keberadaaan Marc.Beberapa lap berlalu,namun keanehan mulai di rasakan karena Marquez sama sekali tidak melewati Vinales.
Kru tim Yamaha pun memberikan informasi pada Maverick kalau dia sedang di buntuti Marquez.Rupanya Marquez penasaran dengan kecepatan fantastis Vinales.Marc mempelajari cara Vinales melibas satu demi satu tikungan.Itu membuat Vinales kesal dan memutuskan mengakhiri sesi tes agar cara balapnya tidak di ikuti sepenuhnya.
“Saya tidak tau harus bilang apa.Rasanya ada yang tidak beres.Ketika Anda sedang berusaha melakukan simulasi balap,ada rider lain yang keluar dan terus mengikuti Anda selama 5 putaran.Saya tau setelah kru memberikan info bahwa Marquez mempelajari gaya balap Saya,kata Vinales.”
Menghalangi Racing Line Marquez (Free Practice 1 Jerez 2017)
Entah ini di sengaja atau tidak,tapi kejadian ini membuat Marquez marah.Saat sesi Free Practice 1 di Jerez,Marquez tengah melakukan Lapping dan berada di “Hot Lap” sampai dia tiba di sebuah tikungan yang di sebut Double Hairpin,dimana waktu itu ada Vinales di depan Marc.Alih-alih menepi,Vinales justru tetap berada di Racing Linenya seolah-olah dia tidak memberikan jalan untuk lewat buat Marquez.
Pada Hairpin pertama,Marquez mencoba menyalip Maverick dari kiri,tapi ternyata tidak bisa karena Vinales tidak mau bergeser.Keduanya nyaris bersenggolan di trek yang masih dalam kondisi basah.Alhasil Marquez terpaksa mengerem,melambat dan mengovertake dari sisi kanan Vinales.Marquez kesal dan menatap ke arah Vinales.
Gestur Protes Ke Rossi (Free Practice 3 Mugello 2017)
Rossi berhasil menjadi yang tercepat di sesi Free Practice 3 Mugello 2017.Namun di balik kesuksesan itu,tersimpan insiden kecil yang melibatkan Vinales.Saat itu ada 3 rider yang saling berdekatan : Zarco,Rossi dan Vinales.Mereka sudah menyelesaikan lintasan lurus dan bersiap memasuki tikungan pertama.Zarco ada di posisi paling depan,di ikuti Rossi dan Vinales.Rossi melakukan Leg Wave dan berada di sisi dalam tikungan.
Mungkin dia ingin memperpendek gap dengan Zarco.Karena di posisi itu tidak memungkinkan menyalip,maka Rossi memutuskan hanya mengikuti Zarco.Selepas menikung,Rossi mengambil sisi luar tikungan.Tanpa di duga Vinales ikut mengambil jalur yang sama.Dia mau overtake dari sisi luar.Namun Rossi kemudian mengerem dan Vinales kaget.Beberapa detik kemudian Vinales mengangkat tangan dan protes keras karena merasa di halangi Rossi.
Nyaris Menabrak Motor Rossi (GP Aragon 2016)
Vinales yang kala itu masih berada di tim Suzuki Ecstar mengakhiri balapan di seri ke 14 GP Aragon 2016 dengan finish di urutan ke 4.Sejak awal lomba dirinya berencana untuk membuka jarak yang jauh dari rider di belakangnya.Selepas start Vinales tancap gas dan berhasil lari menjauh sampai beberapa lap.Lap 7 gapnya makin berkurang sampai hanya 0,3 detik dari Rossi.Sedangkan Marquez masih mengejar dari belakang untuk mendekati 2 rider ini.
Lap 8 lewat aksi membayangi lawan (Tailing),Rossi berhasil memangkas jarak hingga 0,115 detik.1 lap berikutnya Rossi akhirnya mampu merebut posisi Vinales.Saat duel Vinales Vs Rossi itulah muncul kejadian yang beresiko.Maverick nyaris saja menyenggol Rossi saat akan melakukan aksi balasan setelah di salip.Beruntung,motor mereka tidak sampai kontak/bertabrakan.Namun Vinales harus rela melebar dan kehilangan momen gara-gara menghindari motor Rossi.
Menyenggol Motor Iannone (GP Jerez 2017)
Sirkuit Jerez dengan panjang 4423 km tidak disangka akan jadi balapan yang sulit untuk Vinales.Settingan ban yang tidak tepat menyebabkannya tidak tampil maksimal.Padahal Vinales waktu itu bertahan dengan gaya balap agresifnya.Sebenarnya Vinales sudah merasa ada yang tidak beres dengan bannya.Yamaha M1 susah untuk melibas tikungan dengan mulus.Vinales menjelaskan kalau ban depan yang di pakainya seperti musibah.
“Saat balapan Saya tidak mendapat respon dari ban depan sejak lap pertama.Di titik pengereman manapun,Saya sangat lambat dan hampir terjatuh.Masalah ada di ban depan bagian kanan.Saya jatuh di Austin karena masalah ini juga.Tapi hari itu Saya beruntung karena tidak secepat di Austin sehingga tidak sampai jatuh,kata Vinales.”
Masuk ke tikungan 12 (lap pertama) Vinales makin susah mengendalikan motor.Puncaknya di tikungan 13 dia menyenggol motor Iannone.Iannone kaget dan terpaksa menegakkan motornya agar tidak Crash.Disini terlihat emosi Vinales masih tinggi,sebab dia ingin naik podium.Padahal kondisi motornya kurang mendukung.Vinales masuk terlalu kencang hingga mendesak Iannone melebar.27 lap di selesaikan Maverick dan mampu menempati posisi ke 6.Cukup mengecewakan,mengingat dia start dari posisi 4.
Leave a Reply