Mekanik Yang Setia Pada Lorenzo Sejak Awal Karir

loading...

Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya mau membahas informasi mengenai Mekanik Yang Setia Pada Lorenzo Sejak Awal Karir.Seorang pembalap tidak bisa tampil hebat di setiap balapan tanpa dukungan dari orang di sekelilingnya.Salah satunya adalah mekanik yang senangtiasa mendengarkan apa keluhan dan masukan pembalap pada motornya.Semua pembalap memiliki mekanik khusus,bukan hanya mekanik yang mengerti motor saja.

Tapi juga memahami apa yang di inginkan Rider.Faktor pengalaman akan menentukan seberapa mudahnya komunikasi terjalin antara mekanik dan pembalap.Itu yang terjadi pada Lorenzo dan mekanik andalannya.Siapa itu? Pria Spanyol bernama Juanito Llansa.Ya,pria inilah yang bertahun-tahun bekerja dengan Lorenzo.Llansa telah lama menjalani profesinya sebagai Engineer.

Sebelum bekerjasama dengan Jorge,Llansa pernah menangani Rider lainnya tahun 1992.Llansa pertama kali bertemu Lorenzo ketika usia Jorge masih sangat muda.Waktu itu Lorenzo berusia 11 tahun dan tubuhnya masih kecil seperti anak-anak pada umumnya.Juan bahkan sudah menemani Lorenzo sebelum dia jadi Rider professional kelas 125cc.

Pada tahun 2001 Lorenzo sedang ikut dalam ajang Aprilia Cup dan Juan sudah menjadi mekanik Lorenzo untuk membantunya mendapatkan settingan terbaik.Begitu pula saat berada di Tim Derbi 125cc dan Aprilia 250cc.Bahkan berkat tangan dingin Llansa lah Lorenzo dapat memperoleh gelar juara dunia kelas 250cc dalam waktu 2 tahun berturut-turut.

“Ketika Saya bertemu dengannya (Lorenzo),dia masih kecil secara fisik.Dia punya banyak karakter dan cepat di lintasan.Karakter itu akan selalu sama,kata Juan.”

Ketika ditanya bagaimana hubungannya dengan Lorenzo,Llansa menjelaskan kalau mereka sangat dekat dan saling memahami.Jika nanti Lorenzo pensiun dari MotoGP,maka Llansa akan ikut pensiun sebagai mekanik.Llansa sering berbincang-bincang dengan ayah Lorenzo,Chico.Mereka bercerita soal mental dan kepribadian Jorge.Llansa mengungkapkan jika Lorenzo pernah menghadapi masa-masa sulit dan beberapa kali mengalami patah tulang selangka.

Dia sering kesulitan berkomunikasi pada mekanik lainnya karena sebagian mekanik yang ada di tim Lorenzo adalah orang Italy.Mereka juga membahas tentang kebiasaan Jorge seperti ketika dia jatuh atau dalam kondisi buruk.Lorenzo akan duduk di kursi dan menundukkan kepala.Lorenzo memang sosok pembalap yang tidak suka mendapat masalah,sehingga jika ada sesuatu yang tidak sesuai harapannya,dia akan kesal.

“Saya membantunya memahami motor.Itu tidak mudah karena karakter dan sifat Lorenzo.Namun akhirnya dia memenangkan balapan pertamanya di Brazil,kata Llansa.”

Tugas utama Llansa adalah mengurusi motor,tapi dia juga merangkap pekerjaan lainnya seperti memberikan informasi di Pit Board Lorenzo di setiap Lap.Kini Llansa merasa hidupnya berarti karena mendedikasikan diri pada pencapaian Lorenzo sepanjang karirnya.Dalam pemikiran Llansa,Lorenzo mampu mengatasi bermacam tekanan dan gangguan dengan mentalnya.Jorge bagaikan batu karang yang keras.Tidak mudah memaksa Lorenzo menyerah karena dia sangat kuat.

Kesetiaan Juan pada Lorenzo terbukti saat Lorenzo memutuskan pindah ke Ducati.Tidak satupun kru Lorenzo di Yamaha yang mau ikut ke Ducati.Bahkan kepala mekanik Jorge,Ramon Forcada yang di harapkan mau mengikuti jejak Lorenzo,nyatanya juga tidak bisa.Hanya Juan Llansa sajalah yang bersedia menemani Lorenzo untuk beralih ke Ducati.Sementara 5 mekanik lainnya (Wilco Zeelenberg,Davide Marelli,Javier Ullate,Ian Gilpin dan Juri Pellegrini) memilih bertahan di Yamaha.

“Peran Saya telah banyak berubah.Semua orang di sekitar Jorge adalah orang-orang berpengalaman.Peran Saya bukan lagi seperti sebelumnya.Tapi Saya akan tetap di sisinya.Saya menghabiskan separuh hidup di samping Lorenzo.Melihatnya juara dunia adalah hadiah terbaik,kata Juan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*