Inilah Rahasia Anak Kita Menjadi Semangat Belajar

loading...

Belajar adalah proses menyerap berbagai informasi dan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan.Tua atau muda, semua orang pasti pernah menjalani proses ini.Sampai ada istilah tidak ada kata terlambat untuk belajar.Dalam ajaran agama Islam pun di perintahkan bagi setiap mukmin untuk menuntut ilmu setinggi-tingginya, sebab ilmu menjadikan manusia memiliki derajat yang lebih baik.

Ilmu juga penting sebagai bekal untuk mempersiapkan masa depan.Sedini mungkin anak perlu di berikan pelajaran yang nantinya bermanfaat untuk kehidupannya.Pendidikan formal bisa jadi jalan yang tepat untuk memperoleh ilmu pengetahuan.Di mulai dari jenjang Taman Kanak-Kanak dan berlanjut ke SD,SMP,SMA serta Perguruan Tinggi.Untuk bisa menyerap informasi dengan baik, seorang pelajar harus mendapatkan situasi dan penyampaian materi yang menunjang.

Kenapa? Ini berkaitan dengan cepat/tidaknya informasi itu di mengerti, meskipun tiap anak berbeda tingkat kecerdasannya.Belajar tidak harus selalu dalam kondisi serius, ada cara lain untuk membuat belajar terasa menyenangkan.Metode pembelajaran yang seimbang dengan inovasi baru mungkin bisa jadi daya tarik tersendiri bagi para murid.

Misalnya saja guru menyampaikan pelajaran dengan menyisipkan cerita, lelucon atau rumus-rumus unik untuk memudahkan murid mengerti apa yang di sampaikan.Terkadang ada kesalahan paradigma dalam memandang cara belajar.Pada dunia pendidikan, banyak yang berorientasi pada nilai.Nilai di anggap sebagai acuan untuk mengetahui seberapa pintar siswa tersebut.Sehingga anak didik akan berpikir bagaimana caranya mendapat nilai baik, entah prosesnya benar/tidak.

Padahal sebenarnya nilai bukanlah tujuan akhir.Tujuan utama dari belajar adalah mendapatkan wawasan baru yang bisa di implementasikan dalam kehidupan.Oleh karena itu proses belajar harus di benahi terlebih dahulu.Jika prosesnya berjalan baik, otomatis hasil yang baik akan mengikuti pula.Satu yang sering menimbulkan tanda tanya lagi adalah apakah sistem ranking penting? perlukah ada ranking? Kita bisa melihatnya dari 2 sisi, pertama jika dari sisi positif, ranking jelas di butuhkan.

Dengan adanya ranking, guru dapat mengetahui mana siswa yang punya kemampuan lebih dan berprestasi serta mana siswa yang kurang mengerti pelajaran.Ranking juga akan meningkatkan semangat kompetisi karena kemampuan sesama teman satu kelas bisa di ketahui.Motivasi untuk saling mengalahkan dapat timbul yang berdampak pada semangat siswa untuk belajar lebih giat agar mendapat ranking terbaik.Tapi di sisi lain, ranking memiliki pengaruh negatif karena memberikan cap baik/buruk pada siswa.

Orang tua yang melihat anaknya ada di ranking bawah pasti melakukan tindakan lain seperti menyuruh anak ikut les tambahan/les privat yang belum tentu si anak menyukainya.Siswa yang memperoleh ranking rendah bisa merasa rendah diri di hadapan teman-temannya.Sementara yang ada di ranking atas malahan berbangga diri dan memandang remeh teman lainnya.Jika di kaji lebih teliti, prestasi anak itu di pengaruhi oleh banyak faktor baik internal ataupun eksternal.

Ada anak yang kurang di bidang akademik, tapi dia punya keahlian di luar bidang itu.Jadi masalah ranking ini tergantung dari sudut pandang mana menilainya, bisa baik dan kurang baik.Salah satu metode untuk meningkatkan gairah murid dalam belajar adalah Metode Alphazone.Apa itu Alphazone? Alphazone merupakan kegiatan bermain sebelum masuk kelas.Lamanya kegiatan ini hanya 15 menit.

Metode ini telah di terapkan di beberapa sekolah, seperti yang ada di MI Muhammadiyah PK Kartasura – Sekolah Dasar Berbasis Multiple Intelligences yang situsnya bisa di akses di www.mimpk-kartasura.sch.id.Saat Alphazone, siswa bermain bersama temannya di dampingi guru/wali kelas.Aneka permainan bisa di terapkan mulai dari membuat terowongan, kejar mengejar, sepakbola dalam lingkaran, menangkap bola kecil hingga permainan tradisional.

Alphazone adalah alternatif pengganti baris masuk kelas.Tujuannya agar siswa nyaman dan senang sebelum pelajaran di mulai.Kegiatan ini mampu mengasah motorik kasar anak serta ketangkasan.Menurut penelitian, keseimbangan otak anak dapat tercapai saat gelombang otak ada di gelombang alfa.

Saat itulah otak mengalami relaksasi dan anak menjadi mudah menerima informasi lewat melihat, membaca dan mendengar.MI Muhammadiyah PK Kartasura juga berinovasi memasukkan pendekatan proses belajar melalui Brain Gym/senam otak.Ada 26 gerakan dalam senam ini yang berguna menjaga emosi anak lebih stabil dan meningkatkan fokus.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*