10 Kesialan Dovizioso Sejak Bergabung Tim Ducati

loading...

Haloo sobat media2give^^ Pada artikel kali ini Saya akan mengulas info mengenai MotoGP,yaitu seputar 10 Kesialan Dovizioso Sejak Bergabung Tim Ducati.Nah,karena Saya sudah sering membahas Rossi,Marquez dan Lorenzo,kini giliran Dovizioso deh,itung-itung buat nambah rider yang di share beritanya di media2give hehehe.. Soalnya Dovizioso ini memang tidak terlalu superior atau spektakuler di MotoGP.Dia belum pernah sekalipun menikmati gelar juara dunia.Waduh,kasihan juga ya..

Pembalap berjuluk The Little Dragon ini lahir di Forlimpopoli,Italy dan mengawali karir dari mengikuti beberapa ajang balap.Dovizioso pernah menjuarai 125cc Aprilia Challenge tahun 2000 dan 125cc European Championship pada 2001.Waktu itu Dovizioso berstatus sebagai pembalap Wild Card.Karir professionalnya baru di mulai sejak tahun 2002,bergabung dengan Scot Racing Team.

Di tahun 2004 Dovizioso sukses menyabet gelar juara dunia kelas 125cc dengan 11 kali torehan podium dan 5 kali kemenangan di race.Musim berikutnya Dovizioso naik tingkat ke kelas 250cc.Dia menggunakan motor Honda RS250RW dan menempati urutan ke 3 klasemen di akhir musim.Berkat penampilan apiknya,Dovizioso langsung mendapat penghargaan “Rookie of the Year”.

3 tahun berkutat di kelas ini,Dovizioso menghasilkan 4 kemenangan dan 26 podium.Dia selalu berada di posisi 2 atau 3 klasemen,kalah saing dengan Jorge Lorenzo.Tertarik dengan skills Dovizioso,Honda kemudian menawarkan kontrak dan Dovizioso pun setuju bergabung dengan JiR Team Scot MotoGP (tim Satelit Honda di MotoGP) tahun 2008.Ketika pindah ke MotoGP,nasib Dovizioso tidak seberuntung kala ada di kelas 125cc/250cc.

Tahun perdananya,Dovizioso cuma bisa meraih 1 kali podium di GP Sepang.Peluang masuk ke tim Pabrikan Honda terbuka lebar setelah musim kompetisi 2008 berakhir.Honda memutus kontrak dengan Hayden dan memilih Dovizioso sebagai penggantinya.Meski sudah mempunyai motor terbaik,prestasinya tak kunjung meningkat.Untungnya Dovizioso sempat mencicipi kemenangan di GP Donington Park 2009,walau cuma sekali.

Tahun 2011 Honda mengambil pilihan sulit dengan memiliki 3 rider yang membutuhkan banyak biaya.Tahun berikutnya Honda kembali ke format 2 rider dan 1 rider harus pergi.Akhirnya Dovizioso tersingkir dai Honda.Dovizioso pernah berduel sengit dan menarik sebelum dia meninggalkan Honda.Itu terjadi di GP Le Mans 2011 ketika dia berhasil mengatasi perlawanan keras dari Rossi.

Musim 2012 Dovizioso pindah ke Monster Yamaha Tech 3 selama 1 tahun,sebelum kembali berganti tim ke Ducati tahun 2013 hingga sekarang.Di Ducati dia menemui banyak kendala pada awalnya karena motor yang susah belok.Dovizioso kini tercatat sebagai rider paling berpengalaman setelah Rossi di MotoGP hingga tahun 2017.Total Dovizioso sudah menjalani 260 kali balapan (sampai GP Argentina 2017) sejak 2002.

Sebuah rekor yang luar biasa.Dovizioso juga pernah mencoba 4 tim berbeda,2 dari Satelit (JiR Team Scot MotoGP,Monster Yamaha Tech 3) dan 2 dari Pabrikan (Repsol Honda Team,Ducati Team).Sayang,pengalaman tak berbanding lurus dengan prestasi Dovizioso.Bahkan saat di Ducati,Dovizioso sering menerima nasib sial yang tak kunjung berhenti.

10 Kesialan Yang Menimpa Dovizioso Di Ducati

1. GP Indianapolis 2013

Dovizioso sedang bersaing ketat dengan Hayden.Di tikungan terakhir (Last Lap) Hayden mendorong motor Dovizioso hingga motor keduanya keluar Racing Line dan melindas Kerb.Bahkan motor mereka sampai Jumping/terbang sesaat.Akibat kejadian itu posisi yang mereka rebutkan di ambil Bradley Smith.

“Saat itu Saya mengejar Dovizioso.Tapi dia sangat defensif dan tidak melakukan kesalahan.Ketika tikungan terakhir,Kami bersenggolan.Saya mengakui itu kesalahan Saya,kata Hayden.”

“Tiba-tiba dia sudah di samping dan Kami bersenggolan.Padahal Saya cukup defensif dan tidak membuka celah.Jujur saja ini mengecewakan,kata Dovizioso.”

2. GP Indianapolis 2014

Dovizioso memimpin balapan sebelum masuk ke tikungan pertama,tapi Rossi kemudian melewatinya.Selama 5 lap awal keduanya saling melakukan aksi overtake.Dovizioso mengatakan beberapa kali terjadi kontak fisik dengan Rossi hingga puncaknya di lap 6,Rossi melakukan manuver agresif.Rossi telat mengerem dan mendorong motor Dovizioso melebar dari tikungan.

“6 lap pertama seru karena Saya lebih cepat dari Vale di beberapa titik.Tapi sepertinya dia belum terlalu ngotot.Lutut Kami bersentuhan,bahkan bahu Saya terdorong oleh ban motor Vale.Tapi tak mengapa,bukan masalah,kata Dovizioso.”

3. GP Mugello 2015

Dovizioso sedang dalam optimis tinggi menjalani race di Mugello karena dia start dari baris depan.Lap 1 dia memimpin dan berduel dengan Marquez.Dovizioso merasa ada yang tidak beres kala melintasi tikungan San Donato.4 lap kemudian dia sulit mengontrol motor dan merasakan getaran di bagian belakang motor.

Rupanya masalah itu muncul pada Rear Sprocket GP15 yang menyebabkan motornya melambat dan akhirnya terpaksa masuk Pit di lap 14.Dovizioso gagal menyelesaikan balapan.

4. GP Catalunya 2015

Ini adalah kali keduanya Dovizioso gagal finish di musim 2015.Penyebabnya adalah dia tidak menemukan Feeling yang bagus dengan motornya.Dovizioso terlalu keras memaksa motor hingga melebihi batas kemampuannya sehingga Crash tidak dapat di hindari.Dia kehilangan point penting untuk menjaga posisi di klasemen.Dovizioso kecewa dengan hasil serta kesalahannya sendiri di sirkuit ini.

“Sangat mengecewakan tentang Crash itu.Saya mendorong sangat keras di race karena sulit sekali menyalip rider disini.Start dari baris 4 buruk sekali dan menyulitkan.Saya mendorong lebih untuk mempertahankan Lean Angle,tapi kemudian Saya masuk tikungan 5 terlalu cepat dan kehilangan grip ban depan,kata Dovizioso.”

5. GP Sepang 2015

Dovizioso berebut posisi dengan Crutchlow.Lap 10 Cal datang dengan kencang dan mendadak masuk ke sisi dalam antara tikungan 5 dan 6.sehingga membuat Dovizioso kaget.Tabrakan terjadi dan Dovizioso menjadi korbannya.Walaupun jatuh,Dovizioso yakin Crutchlow tidak berniat menjatuhkannya dan dia tidak marah.Insiden itu bisa menimpa siapapun di lintasan.

“Hari ini sangat panas dan tidak mungkin memaksa motor lebih keras.Kondisi balapan sulit.Saya sudah berusaha menjaga kondisi tetap baik.Namun Crutchlow mencoba melewati Saya.Dia tak mampu mengendalikan motornya dan membuat Saya Crash.”

“Saya kehilangan banyak point.Namun Saya kenal Cal dan Saya tau dia tidak sengaja melakukannya,kata Dovizioso.”

6. GP Argentina 2016

Dovizioso berduel dengan Iannone di Last Lap GP Argentina.Mereka di untungkan karena kondisi Rossi yang bermasalah dengan Front End.Tapi semuanya berubah drastis di tikungan terakhir.Iannone berniat mengovertake rekannya dan masuk dari sisi dalam.

Namun dia kehilangan kendali ban depan dan ikut menyeret Dovizioso keluar trek.Rossi yang tadinya ada di posisi 4 malah bisa naik podium ke 2 gara-gara kecerobohan Iannone itu.Akibat insiden ini Iannone di ganjar penalti 1 point dan harus start 3 tempat di belakang posis aslinya dari kualifikasi race berikutnya.

7. GP Austin 2016

Kali ini giliran Pedrosa yang menghajar motor Dovizioso.Kejadiannya bermula di Lap 7 tikungan 1,Dani mengerem di tikungan dan mendadak tergelincir hingga mendorong motor Dovizioso.Mereka sama-sama terjatuh dan tak bisa melanjutkan balapan.

Pedrosa mengaku itu di sebabkan karena ban depannya terkunci yang merupakan efek dari pemakaian ban baru yang sensitif pada pergerakan pembalap.Setelah Crash,Pedrosa menghampiri Dovizioso dan meminta maaf.Pedrosa kembali datang di Paddock Ducati untuk minta maaf yang ke 2,dan di depan media lagi-lagi Pedrosa minta maaf,saking menyesalnya.

“Saya menyesal atas apa yang terjadi pada Dovizioso.Saya tau ada perasaan buruk ketika Anda di jatuhkan,kata Pedrosa.”

8. GP Jerez 2016

Mengawali start dari posisi 4,race berjalan lancar hingga lap 2.Dovizioso mendadak drop ke posisi 7 di belakang Pedrosa.Motornya makin lambat dan tercecer ke urutan 9.Ducatinya mengalami masalah teknis pada pemompa air di motornya.Air mengalir ke ban belakang dan memaksa Dovizioso berhenti di lap 10.

“Saya nyaris jatuh 2 kali karena masalah ban belakang.Dalam 3 balapan Saya tidak dapat point sedikitpun.Tahun ini benar-benar buruk buat Saya.”

“Saya rasa mesin motor masih OK,tapi akan jadi sulit bila ban belakangnya bermasalah.kata Dovizioso.”

9. GP Brno 2016

Dovizioso kesal dengan hasil yang di raihnya di GP Brno,padahal dia menargetkan podium.Problemnya adalah ban Michelin yang kompon bahannya terlalu lunak.Dovizioso bilang Michelin tidak cocok untuk trek basah karena karet ban terlalu cepat tergerus habis.Lap 10 Dovizioso masuk Pit dan ganti motor.Tapi 6 lap berikutnya dia kembali ke Pit dan tak bisa meneruskan balapan.

“Ban depan yang kita gunakan benar-benar lunak dan tak tahan di kondisi banyak air.Saya pikir Michelin belum siap menghadapi situasi seperti ini,terutama saat hujan turun.Kehilangan sepotong bagian ban bisa membahayakan Kami,kata Dovizioso.”

10. GP Argentina 2017

Dovizioso menjalani race sulit di Argentina karena start dari posisi ke 13.Susah payah dia naik hingga sampai posisi 5,tapi kemudian usahanya buyar di Lap 14.Petrucci melakukan overtake yang terlalu agresif dan Dovizioso coba melawan balik.Petrucci menutup celah dan mengerem keras.Dovizioso melebar untuk menghindari tabrakan.

Di saat itu,Aleix Espargaro coba memanfaatkan situasi.Naas,berniat menyalip justru motornya tergelincir dan menabrak motor Dovizioso.Alih-alih menyalahkan Aleix,Dovizioso malah menuding Petrucci sebagai penyebab kecelakaan itu

“Saya membalap dengan baik.Ketika di belakang Danilo,dia sudah kehabisan ban belakang.Dia membalap dengan aneh dan buruk dan sudah kelewatan,kata Dovizioso.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*