Penyebab Banyaknya Crash Di MotoGp

loading...
Haloo sobat media2give,setelah pada postingan sebelumnya saya sudah membahas tentang Ternyata Valentino Rossi Hobi Mencium Lho,kali ini masih seputar MotoGp lagi,yaitu mengenai Penyebab Banyaknya Crash Di MotoGp.Udah pada tau belum tentang istilah “crash” ini? Hmm,mungkin bagi penikmat MotoGp nggak asing lagi ya dengan istilah itu,tapi barangkali yang jarang nonton MotoGp atau malah nggak pernah nonton masih belum mengerti ya,sebenarnya apa itu crash? Crash jika di artikan ke bahasa indonesia akan menjadi tabrakan,tubrukan.

Nah,di MotoGp istilah ini di pakai untuk menyebut keadaan pembalap yang terkena insiden baik itu jatuh ataupun tabrakan dengan rider lainnya.Yap,dalam MotoGp persaingan memang ketat sehingga setiap pembalap di tuntut untuk menampilkan performa terbaiknya akan hasil maksimal bisa di capai.Terkadang karena skill para rider ini tidak jauh berbeda,diperlukan aksi nekat seperti saat mengovertake rider lain.Gaya balap agresif mungkin sudah sering diperlihatkan beberapa pembalap,terutama yang masih muda,contohnya Marc Marquez.Seringkali saking agresifnya membalap,sampai-sampai mengundang protes dari rider lain karena dinilai aksinya terlalu berbahaya bukan hanya untuk si rider itu sendiri tapi juga rider lain yang dia salip.


Tapi kalau tidak agresif ya pasti ketinggalan dengan rider lain,begitu mungkin pemikiran para rider muda sekarang.Namun tak selamanya agresif itu baik,tengok saja gaya balapnya Valentino Rossi,dari dulu sampai sekarang masih keren,seringkali agresif tapi masih dalam batasan.Beda lagi dengan rider yang ada di kelas setingkat di bawah kelas MotoGp,yaitu kelas Moto2.Disitu drama saling senggol dan tabrak lebih sering terjadi karena selain faktor jumlah pembalapnya yang lebih banyak dibanding MotoGp,tapi juga kondisi motor hampir sama satu sama lain.Jadi siapa yang mental juaranya kuat dan skillnya tinggi,itu yang akan jadi juara dunia.

Crash muncul jika rider tidak bisa mengendalikan motornya,entah itu disebabkan kesalahan sendiri atau kondisi motornya yang sedang tidak sempurna.Kebanyakan memang karena aksi pembalapnya yang tidak stabil antara emosi,adrenalin dan keinginan untuk menang.Kalau sampai lepas kendali dan melebihi batasan aman,bisa saja terjadi crash kapanpun dan dimana pun.Itu berlaku untuk semua motor,baik motor pabrikan,satelit atau open class sekalipun pernah terjadi crash.Crash meskipun ditakuti setiap pembalap,tapi di sisi lain juga menambah daya tarik MotoGp.Nah,apa saja yang menyebabkan crash ini terjadi? yuk,langsung disimak ulasannya berikut ini

Faktor penyebab banyaknya crash di MotoGp

1. Bentuk sirkuit
Bentuk sirkuit mempengaruhi keseruan jalannya race MotoGp,karena setiap sirkuti memiliki karakteristik yang berbeda-beda termasuk jumlah tikungan ke kanan dan kiri,panjang lintasan,bentuk tikungan dan juga kondisi sirkuitnya.Contoh saja pada sirkuit Sachsenring (Jerman),jika di perhatikan terdapat 10 tikungan ke kiri dan 3 tikungan ke kanan.Hal ini mengindikasikan kalau suhu ban saat menikung tidak sama.Sisi ban kanan akan lebih dingin/lambat naik suhunya.


Begitu juga dengan sirkuit Losail (Qatar).Tikungan ke kanan lebih banyak dari ke kiri sehingga daya cengkram ban saat menikung ke kiri lebih rendah dibanding ke kanan.Jika pembalap menerapkan kecepatan dan kemiringan yang sama antara menikung ke kanan dan kiri maka yang terjadi adalah ban akan sliding dan mengakibatkan crash.

2. Kondisi ban
Ban yang di pakai untuk race MotoGp di desain menyesuaikan kondisi sirkuit dan keadaaan cuaca,makanya ada banyak jenisnya seperti extra hard,hard,medium,extra soft dan soft.Ban tersebut di gunakan sesuai kebutuhan dan di tiap sirkuit pasti berbeda.Faktor jumlah tikungan ke kanan dan kiri,panjang lintasan lurus dan panjang sirkuit akan mempengaruhi pemilihan ban.


Pada ban yang digunakan,ada istilah profil dan kompon ban yang menentukan seberapa besar contact patch/bagian ban yang menempel ke aspal.Semakin besar contact patchnya,maka daya cengkram ban tersebut akan makin kuat.Kemiringan juga mempengaruhi luas contact patch,karena semakin miring posisinya saat motor menikung,contact patchnya makin berkurang dan beresiko sliding.Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada gambar berikut ini :

3. Kontrol elektronik
Dalam motor setiap rider MotoGp dilengkapi dengan sistem kontrol elektronik yang sangat rumit.Semuanya dirancang untuk mendukung performa motor agar bisa di geber dengan baik oleh rider.Pengontrolan di dalamnya terdiri dari traksi ban,pengapian,traksi gearbox,dan injeksi.Jika pembalap memposisikan motornya di luar kinerja sistem elektronik maka akan terjadi masalah.Akibatnya motor lebih liar,sulit di kendalikan dan berdampak pada terjadinya crash.Untuk motor dari tim utama biasanya memiliki teknologi kontrol elektronik yang lebih bagus di bandingkan tim satelit di MotoGp.


4. Gaya balap
Gaya balap ini juga faktor yang berpengaruh pada sering/tidaknya si pembalap mengalami crash.Setiap motor di MotoGp memang di desain untuk menyesuaikan dengan gaya balap penunggangnya.Masalahnya bila yang menaiki motor adalah rider dengan gaya balap agresif,ekstrim atau kurang rapi.Banyak di jumpai pembalap MotoGp yang sering terjatuh gara-gara salah perhitungan dan memaksa motornya diluar batas kemampuan.


Sebenarnya pada setiap motor sudah dipasangi alat pengatur keseimbangan antara gas dan rem sehingga pembalap lebih mudah merasakan kekuatan gas/remnya.Tapi lagi-lagi balik ke mental si ridernya,yang kadang-kadang terpacu dengan adrenalin tinggi dan lupa dengan batasan yang dimiliki motornya.Beberapa motor dirancang bahkan sesuai dengan ukuran fisik ridernya,misalnya untuk rider yang tubuhnya kecil akan diberi motor yang lebih kecil agar sesuai dengan tubuh pembalap.

5. Kondisi cuaca
Kondisi cuaca juga merupakan salah satu yang tidak kalah pentingnya di setiap race,mengingat MotoGp di adakan di banyak negara berbeda.Otomatis kondisi cuacanya juga berlainan,karena itu setiap tim akan mempersiapkan motor khusus untuk kondisi cuaca tertentu seperti saat wet race/race dalam kondisi hujan.Ban menjadi elemen penting yang diperhatikan setiap race berubah menjadi lintasan basah.Beberapa pembalap ada yang kesulitan saat menghadapi wet race ini dan tidak jarang sering terjadi crash saat race berlangsung.


Le Mans boleh jadi disebut sebagai sirkuit paling rawan hujan.Hampir setiap kali berlaga di Le Mans,para rider di hadapkan dengan kondisi hujan.Dalam keadaan itu motor yang punya tenaga tidak terlalu besarlah yang di untungkan karena lebih mudah di kendalikan.Hampir sama dengan Le Mans,sirkuit Losail yang menyelenggarakan balapan di malam hari juga menjadi masalah sendiri.Penyebabnya karena saat malam suhunya dingin dan berpengaruh dengan kondisi ban,apalagi Losail lebih banyak tikungan ke kanan,sehingga ban sisi kiri lebih dingin dari sisi kanan.Saat menikung ke kiri inilah banyak rider yang mengalami crash.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*