
Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya mau bagi-bagi info tentang MotoGP lagi.Kenapa Banyak Pembalap Spanyol Di MotoGP? Mungkin pertanyaan ini sering muncul dari orang-orang yang jarang nonton MotoGP.Bahkan yang suka nonton balapannya pun sebagian ikut penasaran dengan pembalap Spanyol.Kok bisa MotoGP sekarang rata-rata isinya Rider dari Spanyol? Lah memangnya negara lagi kemana? Jika dipikir sekilas memang terlihat aneh dan cukup mengherankan.
Tapi kenyataan tidak bisa di pungkiri,Spanyol sudah menjelma menjadi negara penghasil Rider yang berkompetisi di ajang kelas premier.Tahun ini saja 50% dari total Rider yang berpartisipasi di MotoGP berasal dari Spanyol.Seakan-akan MotoGP itu telah berubah menjadi milik Spanyol.Apalagi belakangan ini prestasi pembalap Spanyol sangat luar biasa.Tengok saja di statistik Championship.Juara dunia MotoGP 2012-2016 selalu ditempati oleh Rider Spanyol.
Spanyol berhasil mendominasi semua kelas,tidak cuma di MotoGP,namun juga di kelas Moto2 dan Moto3.Namun rupanya Spanyol bukan satu-satunya penguasa di MotoGP.Jauh di masa silam,ketika era 500cc,Spanyol justru tidak kelihatan menonjol.Grand Prix 2tak tahun 80-an justru dikuasai oleh pembalap asal Amerika.Masa kejayaan itu berlangsung hingga 16 tahun.Legenda MotoGP pun banyak lahir dari Amerika.
Contohnya adalah Randy Mamola,Freddie Spencer,Eddie Lawson dan Kenny Roberts.Para pembalap ini bukan sembarang Rider,sebab untuk mengendalikan motor 500cc tidak mudah.Motor 2tak ini punya karakter liar,bengis dan mudah marah.Salah sedikit saja menarik gas,bisa berakibat fatal.Motor dengan berat 115-120 kg itu bila di kendarai mirip seperti motor bebek,tapi menghasilkan 160-165 HP di ban belakang.Edaaann tenan! hehehe…
Popularitas pembalap Amerika terbentuk oleh bisnis orang Jepang.Maklum saja,waktu itu Jepang ingin membangun brand di benua Amerika.Sehingga banyak pembalap Amerika yang dapat menggunakan motor buatan Jepang.Kebanyakan pembalap ini memiliki latar belakang Dirt Track Off Road,sehingga skills mereka terasah tajam.Kemampuan sliding bersamaan dengan mengontrol Front End sudah jadi makanan sehari-hari dan itu di terapkan ketika balapan di lintasan.
Tahun 1985 barulah muncul pembalap dari Spanyol,Sito Pons yang ikut dalam Grand Prix dengan memakai motor Suzuki RG500.Keruntuhan periode emas Rider Amerika terjadi tahun 1993.Selepas Kevin Schwantz pensiun,pamor Rider Amerika mulai meredup.Sebaliknya,Rider Spanyol malahan bermunculan,seperti Alex Criville,Alberto Puig dan Carlos Checa.Pensiunnya Mick Doohan tahun 1999 membuka peluang Alex Criville untuk meraih titel di GP 500cc.
Dan akhirnya Alex benar-benar sukses mendapatkan gelar tersebut untuk menjadi Rider Spanyol pertama yang menjuarai Championship di kelas premier.Setelah itu pembalap Spanyol mulai muncul satu per satu hingga kini merajai MotoGP.Lalu apa kira-kira yang menyebabkan jumlah Rider Spanyol bisa sangat banyak di MotoGP? Ada beberapa faktor yang mendukung terciptanya Spaniard berkualitas.
1. Iklim Cuaca Mendukung
Di Spanyol tidak sulit menemukan ajang balap motor.Aktivitas pembalap ditunjang dengan kondisi yang mendukung,tidak seperti di negara Eropa lain.Inggris mempunyai musim dingin dan intensitas hujan yang tinggi.Faktor ini sangat mempengaruhi kompetisi yang akan di gelar.Sebab jika cuaca lebih sering cerah,maka Race dapat berlangsung lancar dan kondisi aspal cukup hangat,sehingga memudahkan ban memperoleh grip yang baik.
2. Royalnya Perusahaan Sponsor
Tak tanggung-tanggung,perusahaan Spanyol akan mengucurkan dana yang besar demi menjadi sponsor untuk pembalap muda yang punya potensi.Sehebat apapun pembalap,jika tidak punya sponsor,otomatis sulit berkembang.Dan perusahaan di Spanyol memahami hal ini.
Mereka membangun hubungan saling menguntungkan,bagi bisnis dan bagi pengembangan bakat anak-anak muda di dunia balap.Diantara perusahaan yang sangat royal pada balap adalah Repsol,Mapfre dan Telefonica.
3. Beragam Kompetisi Lokal
Anak kecil di Spanyol sangat tertarik pada balapan karena di negeri matador ini sering di selenggarakan balapan dari berbagai kelas.Pembalap muda Spanyol dapat mengikuti Race sesuai kategori usia masing-masing.Tahun 1993 pernah digelar Open Ducados International Championship di Spanyol.
Sekarang ajang itu berubah nama menjadi CEV Spanish National Championship.Dari ajang ini lahirlah pembalap hebat MotoGP.Jorge Lorenzo,Dani Pedrosa,Marc Marquez,Hector Barbera,Alvaro Bautista,Aleix Espargaro dan Pol Espargaro adalah contoh lulusan CEV Spanyol yang mampu menembus kelas MotoGP.
Event lokal lain tak kalah menarik,seperti Aprilia Bancaja dan Caja Madrid yang membawa nama Lorenzo dikenal luas.Selain itu,masih ada Movistar Activa Cup dengan Dani Pedrosa sebagai juaranya.Sejak di ambil alih Dorna pada 1998,CEV makin bergengsi.
4. Jumlah Sirkuit Banyak
Salah satu unsur pendukung yang penting bagi seorang pembalap adalah ketersediaan sirkuit.Bukan hanya untuk balapan saja,tapi juga untuk latihan.Di Spanyol ada 17 sirkuit yang termasuk kategori permanen berstandar internasional,di tambah lagi 3 sirkuit jalan raya yang bisa pula dipakai balapan jika dibutuhkan.Pembalap usia dini pun memiliki kesempatan untuk mengasah skillnya.
Tak heran bila banyak pembalap Spanyol yang jago menggeber kuda besi MotoGP.Mereka telah terbiasa adu kemampuan sejak usia dini.Pemerintah Spanyol ikut andil dalam penyediaan sarana sirkuit ini.Maverick Vinales,Rider muda yang punya masa depan cerah mengatakan bahwa dirinya banyak terbantu oleh Federasi Balap Spanyol.
Gelar juara dunia Moto3 yang disabetnya diperoleh berkat sokongan dari Federasi Balap itu.Vinales juga mengungkapkan bagaimana bakat balap anak-anak Spanyol di dukung penuh melalui bermacam kategori balapan.Anak-anak nantinya akan berkembang dan kemampuannya meningkat seiring banyaknya lintasan yang dicoba.
“Ketika masih kecil,banyak kategori balap yang saya ikuti.Awalnya dengan Minibike,lalu pindah ke Motocross dan akhirnya berganti Road Race.Kejuaraan ini adalah sekolah yang baik.Dengan itulah Saya turun di kejuaraan nasional hingga ke tingkat dunia.Kelas balap junior selalu di perhatikan.Inilah kenapa begitu banyak Rider bagus dari Catalunya,kata Vinales.”
Leave a Reply