Terungkap Penyebab Banyak Rider MotoGP Gagal Di Ducati

loading...
Haloo sobat media2give^^ Jumpa lagi nih dengan kalian di posting ini ya^^ Yap,pada pembahasan kali ini Saya akan membagikan informasi tentang Terungkap Penyebab Banyak Rider MotoGP Gagal Di Ducati.Kalian ada yang ngefans dengan tim Ducati nggak? Atau malahan ada yang punya motornya di rumah? hehe.. mahal banget tuh,hebat deh kalau bisa punya 1 haha.. Nah,di MotoGP,Ducati terkenal dengan motor berkelir merah dan bertenaga super.
 
Semua penikmat MotoGP tau bagaimana kekuatan motor pabrikan Italy ini di trek lurus.Bahkan Yamaha dan Honda aja mudah di lewati dan tak bisa menghadapi power Ducati bila beradu cepat di lintasan lurus.Ducati pertama kembali ke MotoGP pada tahun 2003 setelah belasan tahun absen dari kompetisi balap itu.Kembalinya Ducati membuat MotoGP kian berwarna karena ada motor non Jepang yang ikut bersaing di balapan.
 
 
Mengusung 2 rider berbakat,Loris Capirossi dan Troy Bayliss,Ducati berharap bisa menjadikan ridernya tersebut sebagai juara dunia MotoGP karena Ducati yakin motornya cukup cepat,apalagi di tahun sebelumnya sukses di Superbike.Tapi rupanya hasilnya tak sesuai harapan karena tahun 2003 Honda RC211V milik Valentino Rossi lah yang merajai MotoGP.Hampir di tiap balapan juaranya Rossi,sementara rider lain tak bisa menandinginya.
 
 
Dari kondisi itu,Ducati kemudian fokus pada pengembangan motor dibantu dengan input data dari ridernya.Namun ada masalah besar yang berkembang hingga menjadi penyakit bagi motor Ducati.Ducati selalu mengalami problem dengan Understeer sehingga motor susah belok ketika akan memasuki tikungan.Ditambah lagi dengan frame motornya yang kaku dan terasa berat untuk melibas tikungan.Masalah itu tak kunjung menemui solusi meski banyak cara yang telah di lakukan.
 
Banyak rider yang mencoba menaklukkan keganasan Ducati,tapi hasilnya selalu gagal.Hingga yang paling fenomenal adalah ketika Rossi memutuskan pindah ke Ducati dengan tujuan agar bisa menang menggunakan motor buatan negaranya sendiri.Kan OK jika juaranya dari Italy (Rossi) dan motornya juga dari Italy (Ducati).Tapi itu tak terwujud,sekalipun mekanik andalan Vale,Jeremy Burgess ikut pindah ke Ducati.Dalam sebuah wawancara di Sachsenring bersama Mick Fialkowski,terungkap sudah detail dari masalah yang melanda Ducati.
 
 
Menurut Burgess,Ducati perlu perombakan besar-besaran.Namun mengubah cara kerja kru lama Ducati dengan metode Rossi dan Burgess tidaklah mudah.Padahal Ducati itu tim besar yang dananya melimpah serta punya dukungan peralatan canggih.Dari sumber daya,mereka menang dan jika menilik hasilnya di balapan,sama sekali tak sesuai dengan apa yang mereka miliki.Nampaknya petinggi Ducati ada yang menghambat perubahan pada motor.Mereka selalu berpikir jika motor sudah OK,semua akan baik-baik saja di race.
 
Bahkan masukan dari rider tak di dengarkan.Prinsip petinggi tim ini adalah pembalap harus menyesuaikan dengan kehebatan motor,bukan sebaliknya.Jadi perubahan tak bisa di lakukan secara signifikan dan hasil buruklah yang di dapat tiap pekan.Sangat berbeda jika berada di Yamaha/Honda.Pabrikan jepang ini mendengarkan masukan dari rider dan meresponnya agar rider mendapat settingan motor yang nyaman.Ducati butuh reformasi manajemen untuk membangun kekuatan baru.
 
 
Burgess sering menekankan pada kru,jika grip,gas,rem dan settingan sudah pas,tak perlu di utak-atik lagi untuk mencari kesempurnaan.Biarlah pembalap yang bekerja dengan motornya.Itu yang diterapkan pula untuk motor Ducati Rossi.Belum selesai dengan Understeer,Ducati makin pusing saat ada aturan perubahan kompon ban menjadi lebih lunak yang tak sesuai dengan gaya balap Vale.Kurangnya tekanan pada ban depan membuat Understeer terjadi.
 
Selain itu sasis mesin juga tak bisa mengimbangi power besarnya.Faktor lain yang berpengaruh adalah Riding Style.Jadi sama sekali tak ada hubungannya dengan usia ya,sebab sebagian orang menganggap Rossi tak bagus di Ducati karena usia.Rossi mengatakan dirinya tak mengalami penurunan skill dan usia tidak berpengaruh.Jika motivasinya turun,Rossi bilang lebih baik dia tinggal di rumah saja.Hadirnya Rossi di MotoGP menandakan bahwa dia merasa masih cukup mampu bersaing dengan rider lainnya.
 
Stoner Satu-Satunya Si Penjinak Ducati
Pertanyaan timbul ketika Ducati di tunggangi Stoner,pertama kalinya bisa juara MotoGP.Kenapa Stoner bisa,sementara rider lain gagal juara memakai Ducati? Stoner memiliki kemampuan spesial yang bisa membalap diaatas problem Understeer.Gimana cara Stoner mengatasi Understeer itu? Ternyata dia menerapkan gaya balap yang banyak melakukan sliding di ban belakang.
 
 
Rear Wheel Slide adalah jurus pamungkas The Aussie Boy agar motornya bisa belok dengan kencang.Menariknya,aksi itu terus-terusan dilakukan setiap masuk dan keluar tikungan.Ini terbukti membantu Stoner dalam menikung sekaligus menutupi kekurangan Ducati pada saat berbelok.Rear Wheel Slide (RWS) berguna untuk menghindari power yang hilang jika motor di rem.
 
Artinya bila melakukan RWS,rem jadi lebih hemat,putaran mesin dapat di pertahankan dan ketika Exit Corner,bisa langsung tancap gas dengan akselerasi penuh.Latar belakang Stoner dari pembalap Dirt Track membantunya untuk mengadaptasi teknik Supermoto untuk Ducati.Kenapa rider lain tak bisa mengikuti langkah Stoner? Sudah pasti karena gaya balap mereka tak sama dengan Stoner.Makanya banyak rider yang pindah ke Ducati dan malah seperti hilang kehebatannya dan kurang kompetitif.
 
Daftar Rider Gagal Berprestasi Di Ducati
Data ini diambil dari penampilan terbaik masing-masing rider utama Ducati di MotoGP dalam 1 musim 
 
Troy Bayliss
Podium : 3 kali
Point 1 Musim : 128 pts
Crash (Race) : 4 kali
 
Loris Capirossi
Podium : 6 kali
Point 1 Musim : 177 pts
Crash (Race) : 4 kali
 
Carlos Checa
Podium : 2 kali
Point 1 Musim : 138 pts
Crash (Race) : 4 kali
 
Sete Gibernau
Podium : tidak pernah
Point 1 Musim : 95 pts
Crash (Race) : 3 kali + 4 kali Injured
Marco Melandri
Podium : tidak pernah
Point 1 Musim : 51 pts
Crash (Race) : 2 kali
 
Mika Kallio
Podium : tidak pernah
Point 1 Musim : 71 pts
Crash (Race) : 5 kali + 1 kali Not Participate
 
Nicky Hayden 
Podium : 1 kali
Point 1 Musim : 163 pts
Crash (Race) : 3 kali
 
Valentino Rossi
Podium : 2 kali
Point 1 Musim : 163 pts
Crash (Race) : 1 kali
 
Cal Crutchlow
Podium : 1 kali
Point 1 Musim : 125 pts
Crash (Race) : 5 kali
 
Andrea Dovizioso
Podium : 5 kali
Point 1 Musim : 162 pts
Crash (Race) : 4 kali
 
Andrea Iannone
Podium : 3 kali
Point 1 Musim : 188 pts
Crash (Race) : 3 kali
 
Prestasi Casey Stoner Di Ducati (2007)
Podium : 14 kali
Point 1 Musim : 367 pts
Crash (Race) : tidak pernah
 
Dari data diatas terlihat jelas kalau hanya Stoner yang cocok memakai Ducati.Padahal waktu itu Stoner menghadapi problem Understeer lho,itu aja bisa podium sampai 14 kali dari 18 kali tampil.Sementara jika dibandingkan dengan pencapaian Dovizioso dan Iannone tahun 2015,dimana Ducati sudah berubah,di rombak,di lengkapi perangkat elektronik dan Winglet,poin yang di dapat masing-masing rider itu masih jauh dari Stoner.
 
Mestinya dengan Desmosedici GP15 yang lebih matang dan mumpuni dari perpaduan power serta balance,hasil yang didapat bisa melebihi Stoner.Tapi faktanya memang Stoner belum tertandingi untuk urusan menggeber Ducati.Sayangnya dia sudah pensiun ya,coba aja kalau masih ada di MotoGP.Dapat motor ciamik dan nyaman,apa jadinya nanti? Bisa-bisa Stoner melesat tak terkejar di depan ya hehe.. 
 
 
Kalau Rossi sih nggak terlalu buruk juga dilihat dari sumbangan pointnya yang mencapai 163 pts,tertinggal sedikit dari Capirossi tahun 2003 dan beberapa point dari Iannone.Tapi namanya rider 9 kali juara dunia,dapat point segitu ya kecewa ya.Yang paling parah di Ducati adalah Marco Melandri.Cuma dapat dikit pointnya karena finishnya di baris belakang melulu.
 
Pengaruh Hadirnya Gigi Dall’Igna
Melihat hasil yang tak membaik sejak Ducati di tinggal Stoner hingga tahun 2013,maka Ducati memutuskan memakai jasa Gigi Dall’Igna sebagai kepala kru tim.Mungkin dari situlah petinggi Ducati mulai mau berubah pikiran yang tadinya menganggap motor mereka super dan tak perlu di rubah.Nyatanya Ducati perlu perbaikan disana sini.Power kuat saja tak cukup untuk jadi juara dunia.Semenjak ada Gigi Dall’Igna,Ducati benar-benar berubah drastis.
 
Body motor di ubah jadi lebih ramping dan aerodinamis.Winglet/sayap tambahan pun di pasang di motor untuk meminimalkan Wheelie/ban depan naik.Hingga Ducati yang sekarang telah berganti dari segi tampilan dan performa.Hebatnya,masalah Understeer bisa diatasi berkat ide dan kerja keras Gigi.Bila sudah begini,tinggal ridernya saja yang memaksimalkan kemampuan motor.Di MotoGP Tahun 2017 nanti Ducati kedatangan rider baru,Jorge Lorenzo.Mampukah dia meneruskan kesuksesan Stoner? Kita tunggu saja pembuktiannya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*