Bangun Kesiangan Rejeki Di Patok Ayam

loading...
Bangun Kesiangan Rejeki Di Patok Ayam
Orang-orang di kampung saya dulu sering menasehati anaknya “Ojo tangi awan,kae lho srengenge-ne wis dhuwur mengko rejekine di patoki ayam” (jangan bangun kesiangan,lihat tuh matahari sudah tinggi,nanti rizkimu di makan ayam).Ya,kata-kata itu juga yang sering saya dengar dari orang tua agar anaknya mau bangun pagi-pagi.Sebenarnya tujuannya agar si anak tidak menjadi malas,rajin dan bersemangat serta memotivasi anak untuk lebih giat beraktivitas di pagi hari.

Waktu saya kecil,sempat terpikirkan tentang kata-kata itu,dalam hati jadi bingung dan bertanya-tanya.Apakah mungkin ayam makan duit? soalnya rejeki itu dalam pengetahuan saya waktu itu ya duit.Kalo rejekinya di patok,tinggal goreng aja tuh ayam ntar kan rejekinya balik lagi hahaha.. sungguh kejamnya hehe.. 

Gara-gara nasehat bangun pagi tersebut,tiap subuh saya sudah stand by untuk sembahyang dan menjelang matahari terbit dilanjutkan dengan olahraga pagi.Kata-kata rejeki di patok ayam itu cuma konotasi saja dan cara penafsirannya mungkin berbeda,yang pertama kalo bangun kesiangan orang lain yang bangun lebih awal dari kita bisa saja mengambil rejeki kita,memang sih kita masih punya rejeki tapi bisa saja berkurang karena keduluan diambil orang.


Yang kedua,ayam di kampung kebanyakan dikasi makan nasi/beras.Nasi/beras itu melambangkan rejeki yang di peroleh manusia setelah bekerja mencari uang,hasilnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan,termasuk makanan pokok seperti nasi.Ketiga,ayam yang di jadikan saingan manusia untuk bangun pagi,kenapa tidak hewan lainnya? ini karena ayam jago selalu membuka mata lebih cepat daripada manusia,kira-kira jam 3 udah berkokok tuh ayam.

Sementara yang betina mengajak anaknya mengais makanan.Tidaklah mungkin ayam mengambil rejekinya manusia sebab antara ayam dan manusia sudah ada rejekinya masing-masing yang ditentukan ALLAH SWT.Di dalam ajaran agama kita juga di anjurkan agar bangun di pagi hari seperti sabda rasulullah SAW “Bangunlah pagi hari untuk mencari rejeki dan kebutuhan-kebuuhanmu.Sesungguhnya pada pagi hari itu terdapat barokah dan keberuntungan” HR At-Thabrani dan Al Bazzar).

Mungkin selama ini pola hidup kita masih belum benar sehingga susah buat bangun pagi,kadang tidur sampai larut malam/begadang dan paginya badan lemes,males buat beraktivitas dan kurang sehat.Saya sendiri pernah mengalaminya dan membuat badan terasa tidak sehat.

Jika dibandingkan,kita patutnya mencontoh Rasulullah dalam pola tidur.Rasulullah tidur lebih cepat ketika malam tiba dan bangun juga lebih awal di 1/3 malam untuk melakukan shalat tahajud dan membaca al-qur’an.Posisi tidurnya juga diperhatikan yaitu dengan miring ke arah kanan dan tangan di letakkan mengganjal kepala.Tujuan dari sikap tidur ini adalah jika miring ke kanan,menjaga agar tidak terjadi penekanan pada jantung dan lambung.

Seperti yang kita tau,di bagian tubuh kiri manusia terdapat 2 organ vital yaitu jantung dan lambung.Sedangkan untuk tangan mengganjal kepala bertujuan agar jika posisi tidurnya berubah/tidak miring ke kanan lagi,tidak membebani bagian bahu.Rasulullah sesekali juga memiringkan tubuhnya ke kiri untuk mencairkan makanan di lambung dan supaya makanan tidak menggumpal.Lalu untuk lamanya waktu tidur,bagi orang dewasa setidaknya membutuhkan 6-8 jam untuk memulihkan kembali metabolisme tubuh setelah seharian beraktivitas.

2 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*