Berubah Dari Anak SMA Menjadi Anak Kuliah

loading...
Lulus dari Sekolah Menengah Atas dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mungkin menjadi keinginan hampir semua pelajar yang ada di indonesia.Saat sudah kelas 3 SMA para siswa akan disibukkan dengan berbagai macam latihan soal-soal,try out dan persiapan lainnya menjelang ujian nasional.Tak cuma itu,setelah lulus pun perlu dipikirkan kemana akan melangkah menuju masa depan.

Bagi yang melanjutkan ke bangku kuliah,tentunya mencari informasi seputar universitas mana yang di inginkan serta program studi apa yang mau diambil sudah menjadi hal yang wajib di lakukan.Pertimbangan mulai dari lokasi universitas,biaya,dan arah pekerjaan yang akan dicapai setelah selesai kuliah pun akan di pikirkan masak-masak oleh semua siswa SMA terutama yang kelas 3.

Dunia perkuliahan yang akan dihadapi nanti akan berbeda dari dunia sekolah tempat biasa para siswa SMA belajar.Mereka yang baru masuk di semester 1 mungkin sudah pernah merasakannya,bagaimana situasi dan kondisi yang tidak sama antara kuliah dan menjadi pelajar.

Awal-awal masuk kuliah mungkin menjadi saat-saat dimana para mahasiswa baru melakukan penyesuaian diri,mengenal lingkungan kampus dan hal-hal baru yang belum pernah ditemui saat masih menjadi pelajar.Setelah kita kuliah,banyak hal-hal yang akan berubah dari diri kita yang memang harus dihadapi sebagai bagian dari pengalaman hidup.

Hal-hal yang berubah saat sudah kuliah :

1. Pola Pikir Dewasa
Di awal calon mahasiswa baru yang diterima di universitas akan menghadapi yang namanya ospek.Entah sekarang masih diperbolehkan atau tidak.Saat ospek dilakukan kondisi yang dirasakan mahasiswa akan mirip dengan semi latihan militer.Tugas-tugas yang diberikan tidak mudah untuk dimengerti,seringkali di suruh bawa barang ini itu yang nyarinya saja susah.

Tugas seperti ini untuk mengetes mahasiswa tersebut,apakah mau berusaha atau tidak untuk melaksanakannya.Yah,walaupun ujung-ujungnya nanti banyak yang kena hukuman karena tugas yang diberikan tidak mampu di lakukan dengan benar.Selain itu,para mahasiswa senior akan menjelaskan tentang paradigma dewasa pada adik tingkatnya,hingga membuat mereka sadar kalau kuliah itu buat saatnya buat main-main lagi.

Tidak mudah mengubah pola pikir itu,hanya waktu yang akan mengubahnya seiring dengan pengalaman hidup sehari-hari yang di alami semua mahasiswa itu.Tapi ada juga yang sudah sadar sejak baru menjadi mahasiswa baru tentang konsep berpikir dewasa.Mahasiswa yang seperti ini biasanya akan lebih cepat berkembang karena cara berpikirnya lebih matang dari teman-teman lainnya

2. Teman
Jangan bayangkan kalau teman di kuliah itu enak seperti waktu SMA yang bisa kemana-mana bareng,hang out rame-rame,bolos bareng,nyontek berjamaah,dan aktivitas menyenangkan lainnya.Ini kuliah lho.. teman-teman yang kalian temui akan seperti partner.Mereka akan datang pada kalian kalau ada keperluan,selebihnya bye.. 

Tidak bisa dipungkiri fenomena ini mungkin terjadi lantaran sistem perkuliahan yang berbeda.Di dalam kuliah,berlaku sistem SKS (sistem kredit semester) dimana sistem ini akan menjadi acuan,seberapa banyak mata kuliah yang bisa diambil tiap semester.Untuk tiap mahasiswa treatment-nya beda,banyaknya SKS yang diambil tergantung nilai IPK (indeks prestasi kumulatif) yang dicapai setelah ujian semester.

Nah,dari sistem ini saja sudah ketahuan,kelak lulusnya nggak bakalan barengan kecuali teman yang IPKnya tidak jauh berbeda,mungkin saja lulusnya bareng.Soal info juga,seringkali yang cepat dapat info akan lebih untung,kalau ada temen yang tau info baru suka di pakai buat dirinya sendiri nggak di kasi tau ke temen,tapi nggak semua teman kuliah begitu.. yang baik juga banyak,jadi ini bukannya men-judge teman kuliah itu nggak baik ya.. yang penting pinter-pinter cari temen yang baik aja,biar nggak keblinger hehe..

3. Tempat Tinggal
Tempat kuliah jauh dari daerah asal,otomatis ya ngekos deh.Banyak mahasiswa yang rumahnya jauh dari universitasnya dan berasal dari luar daerah memutuskan untuk ngekos,sebagian ada yang tinggal di rumah saudara yang ada di daerah tempat kuliahnya berada tapi kebanyakan lebih milih kos,soalnya bebas.

Nah,kalo di kos bawaanya boring,dalam kamar kos cuma bisa ngeliat tembok dan kasur hahaha..kalo mau liat TV mesti bawa sendiri dari rumah,apalagi nggak ada gadget seperti laptop,wuih mungkin hari-hari bakal di isi tidur-tiduran di kasur aja.Makanya anak kos itu sukanya hangout bareng temen-temennya,ngilangin rasa bosan di kos atau kalau nggak ya main-main ke kos teman,pokoknya cari temen yang bisa diajak ngobrol.

Begitulah nasib anak kos.. yang paling susah kalo temen satu kosan pada mudik semua,kos jadi sepi.. sendirian deh di kos.Uang jajan juga terbatas,udah di jatah ortu,makanya kalo mau makan muter-muter cari tempat makan yang murah haha..

4. Hidup Tidak Teratur
Hmm,agak berat nih buat di jalanin.. jadwal kuliah yang nggak teratur membuat para mahasiswa sering kurang terjaga kesehatannya.Dalam seminggu bisa saja kuliah masuk jam 7,8,9 ataupun masuk sore.. ini yang membuat aktivitas jadi serba tidak teratur.Bayangan saja,waktu sekolah dulu masuk selalu tepat pukul 7,teng..teng.. lonceng/bel sudah berbunyi.

Pulang sekolah jam setengah 2 kalo normal nggak ada ekstra/acara lain.Besoknya gitu lagi,terus-menerus dari senin sampai sabtu.Hari minggu buat hebring..main sepuasnya,itu juga kalo nggak ada tugas/PR hehe..Beda dengan mahasiswa yang tidur kadang sampai larut malam,nggak bisa tidur,bangun kesiangan.. nggak shalat subuh apa? Entahlah,mungkin sering kelupaan kali.Akibatnya badan jadi lemah,kurang energi dan mudah capek.

5. Bunyi Bel Masuk
Nah,yang ini sudah saya singgung sedikit tadi,soal bel masuk/istriahat/pulang sekolah.Waktu di SMA kan selalu denger tuh,bunyi bel buat mengingatkan saatnya apa.. jadinya murid-murid pada tau saat itu jam buat apa.

Lain halnya dengan kuliah,boro-boro ada bel,yang ngingetin masuk aja nggak ada.Kita di tuntut untuk mandiri dan mengerti kebutuhan diri sendiri,kalau udah jam masuk ya masuk.. semuanya sesuai di jadwal,malahan kalau di kelas berasa lama banget nggak kelar-kelar pelajarannya hehe.. 

4. Suasana Kelas
Jika di SMA dulu kita bebas rame di kelas,itu nggak berlaku waktu kuliah.Suasana dalam kelas sunyi senyap,semua mahasiswa diem dengerin pak/bu dosen,sampe ngantuk-ngantuk haha.. ntar baru rame kalau ada presentasi dan sesi tanya jawab,yang selalu menimbulkan debat.Yang jawab di sanggah pake argumen penanya yang lebih kuat dan membuat suasana jadi agak rame.

Pas ujian juga,beda banget antara kuliah dan pelajar.Di SMA masih sering bikin contekan,nanya teman sana sini,beda sama temen kuliahan yang nggak semuanya mau memberikan jawaban pada kita.Sekalinya ngasih contekan tulisannya “Mau pintar,makanya belajar” huahaha.. kecewa berat deh,emang gitu sih anak kuliah itu belajar buat dirinya sendiri,kalau ngasih jawaban ke temen ntar malah nilainnya sendiri lebih rendah dari temennya itu.

Mereka berprinsip “Nggak bisa ngerjain ya masalah loe bukan urusan gue” Semuanya mikirin dirinya sendiri pas ujian.Satu-satunya jalan kalau nggak bisa jawab,ya mengarang indah wkkkwk.. tapi palingan ujungng-ujungnya dicoret semua jawabannya haha.. lebih baik di isi lembar jawabnya daripada tidak sama sekali

5. Karakter Dosen Berbeda
Pernah denger istilah dosen killer? wow,emang beneran ada.. bedanya dosen sama guru tuh,kalo dosen hanya sebagai fasilitator dalam menyampaikan ilmu dan kita yang harus belajar sendiri,baca baca buku,cari info sendiri.Nah,kalau guru itu lebih banyak mengajarkan pelajaran seperti yang harus diketahui dan dipahami muridnya,sesuai standar yang ditetapkan.

Jadi,buat seorang guru kalau muridnya nggak mengerti/nggak bisa dengan bab tertentu dari pelajaran yang dia ajarkan,itu akan menjadi masalah juga buatnya yang artinya cara mengajarnya belum berhasil membuat si murid mengerti apa yang disampaikan.Kalau dosen,mau kita ngerti atau enggak dengan yang disampaikan nggak jadi masalah.Kita sendiri yang butuh ilmu itu,kalau nggak ngerti ya kitanya yang harus bertanya,kan udah dewasa ya.. jadinya mesti tau kebutuhan ilmunya sendiri.

6. Berorganisasi
Kalau di SMA ada beberapa organisasi yang bisa di coba,misalnya masuk OSIS atau ROHIS bagi yang ingin lebih dalam ilmu agamanya ataupun organisasi olahraga seperti basket dan futsal.Tapi sayangnya tidak semua siswa mau bergabung ke organisasi itu,mungkin belum begitu sadar apa manfaatnya.

Nah,pas kuliah organisasi yang ada di kampus itu akan membuat sebagian mahasiswa jadi berpikir untuk mau bergabung.Karena manfaatnya banyak,melatih hardskill dan softskill.Dari yang tadinya sulit berbicara di depan banyak orang,di organisasi kuliah akan diajarkan mengubah rasa kurang PD itu menjadi keberanian.

Selain itu,mereka akan belajar juga bagaimana cara merencanakan sebuah program kerja selama periode tertentu,membuat proposal ,mencari sponsor dan membuat laporan pertanggungjawaban hasil kegiatan.Jadi jika di kampus terbiasa berorganisasi,nanti kalau sudah lulus tidak canggung lagi menghadapi dunia kerja. 

6 Comments

  1. kalau yang saya rasain , Beda banget masa sekolah SMA dan kuliah , Kalau kuliah kita harus berexplorasi diri , Benar2 mandiri. Mulai dari materi pun kita di tuntut untuk mempelajarinya sendiri.Dosen hanya berperan kecil dan hanya memberi gambaran saja dan kita yang mengembangkanya.

  2. @Adam Sahensyah
    iya,bener.. memang gitu klo sudah kuliah,semuanya harus serba mandiri,cari info juga sendiri.Beda sama pas waktu SMA,klo mau masuk,istirahat atau pulang sekolah selalu dengerin bunyi bel hehe..

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*