Usia 3 Tahun Anak Sudah Bisa Berbohong

loading...
Anak merupakan anugrah dan titipan Tuhan yang diberikan kepada setiap manusia yang menjadi orang tua dan karenanya anak harus dijaga,di rawat dan di didik dengan baik agar kelak menjadi orang yang memberi manfaat baik bagi keluarga,masyarakat bahkan juga negara.Untuk mengajarkan kebaikan memang tidak mudah,terkadang anak suka membandel dan susah kalau dibilangin.

Yang lebih mengejutkan adalah soal kebiasaan anak yang sering berbohong.Menurut Ia Leslie dalam bukunya yang berjudul “Born Liars”,anak sudah bisa berbohong sejak usia 3-4 tahun dengan tujuan untuk menghindari hukuman.Dr Victoria Talwar,seorang asisten psikologi anak di Mc Gill University menggunakan percobaan berupa permainan untuk mengetahui tingkat usia dan potensi kebohongan anak.


Dalam permainan ini,seorang anak disuruh masuk ke suatu ruangan dan diharuskan menghadap ke dinding.Peneliti kemudian membunyikan suara-suara seperti kereta,hewan dan suara sirine di belakang anak itu dan meminta anak menebak suara itu dengan posisi tetap menghadap ke dinding.Ruangan tersebut lalu ditinggalkan dan si anak di minta untuk tidak mengintip ke belakang.Hasilnya,beberapa detik setelah di tutup anak tersebut menoleh ke belakang.

Ketika peneliti masuk lagi ke ruangan dan menanyakan jawaban suara yang didengar anak tadi dan jawabannya benar,peneliti akan menanyakan apakah anak tadi mengintip ke belakang.Anak yang berusia 3 tahun akan mengakuinya jika dia mengintip,sementara anak usia 4 tahun berbohong dan mengatakan tidak.Dari tes ini kita jadi tau bahwa sejak usia kecil pun anak bisa berbohong dengan sendirinya.

Faktor penyebab anak kecil suka berbohong :
1. Senang dipuji
Sifat senang dipuji ini termasuk alami/naluri yang sudah dimiliki si anak,mereka sangat senang dipuji dan sifat egosentrisnya (cinta diri sendiri) masih besar.Tugas orang tua adalah mengarahkannya,karena sifat ini akan berangsur-angsur hilang mengikuti perkembangan kepribadian anak.Orang tua bisa mengajarkan anak dengan memberinya tugas-tugas yang menantang namun yang sesuai dengan kemampuannya.Jika anak berhasil menyelesaikannya dengan baik,orang tua memberinya penghargaan dengan kata-kata seperti “anak mama pinter banget”.Dengan cara ini anak akan terbiasa melakukan kebaikan dulu sebelum mendapat pujian

2. Imajinatif
Dunia anak dipenuhi dengan fantasy-fantasy dalam pikiran mereka yang kadang sulit di mengerti oleh orang dewasa (padahal orang dewasa dulunya juga anak-anak hehe…).Anak-anak sering mengekspresikan kesenangan mereka dengan imajinasi.Seringkali mereka mengajak orang tuanya untuk sama-sama berimajinasi dalam dunianya.Contohnya : ketika teman si anak mengatakan “aku punya kelinci yang lucu lho”,maka si anak akan balik menjawab “aku juga punya di rumah”.Padahal aslinya nggak punya.Ini menandakan si anak sedang menggunakan imajinasinya dan orang tua jangan langsung mengatakan “kamu kan nggak punya kelinci”,tapi sebaiknya mengatakan “kamu pengen punya kelinci seperti punyanya temanmu ya”.

3. Pahitnya kejujuran
Jika anak mengakui kesalahannya,orang tua akan responsif dan melakukan tindakan yang kemudian membuat anak menjadi merasa jika berkata jujur akan membahayakan dirinya sendiri.Sementara saat berbohong mereka menjadi lebih nyaman karena terhindar dari pahitnya kejujuran.Sikap orang tua juga berpengaruh karena kalau tiap kesalahan anak dimarahi,akan timbul keinginan untuk berbohong lagi.Mulai dari bohong kecil-kecilan sampai akhirnya berlanjut terus menerus menjadi anak yang suka berbohong.Contohnya : saat si kecil meminta ijin pada orang tua untuk menggambar sementara orang tuanya tidak memperhatikan,kemudian orang tuanya melihat ada coret-coret di dinding dan anak itu menunjuk adiknya yang tertidur di dekatnya sebagai pelakunya,ini kemungkinan si anak cemburu dengan adiknya.Daripada bicara jujur dan di marahi lebih baik menyalahkan adiknya saja


4. Perhatian negatif
Perhatian orang tua kepada anaknya memang penting tapi yang bersifat negatif justru akan menyebabkan si anak menjadi tidak nyaman.Ketika pulang dari sekolah disambut dengan pertanyaan seperti “kamu tadi nggak nakal kan?” “nggak nyontek kan?” “nggak nangis kan?”.Pertanyaaan semacam ini akan membuat anak menjadi tertekan dan merasa seolah-olah sedang di interogasi dan dampaknya justru kebohongan lah yang keluar dari kata-kata si anak.Kebiasaan menuduh anak macam-macam ini nantinya juga berpengaruh pada perkembangan si anak yang cenderung mengarah ke hal-hal negatif.

5. Kebohongan putih
Kebohongan ini adalah kebohongan yang dilakukan orang tua ke anak.Misalnya saja,si anak di ejek teman-temannya karena dibilang gendut lalu anak itu mengadu ke orang tuanya.Orang tua tentunya akan berusaha menghiburnya dan mengatakan bahwa si anak tidak gendut dan meyakinkannya pada anak.Namun setelah si anak usianya bertumbuh dan mulai bisa berpikir logis,barulah si anak sadar kalau dirinya memang gendut dan selama ini dibohongi oleh orang tuanya.Kekecewaan anak akan menimbulkan respon negatif dan akan balik membohongi orang tuanya karena merasa sudah di tipu.

Cara mengatasi kebohongan anak :
1. Mengajarkan nilai kejujuran lewat sikap
Orang tua hendaknya mengajari anaknya dengan sikap yang baik,bukan cuma mengatakan “jangan bohon,bohong itu dosa”.Perkataan itu terdengar Old Style dan anak-anak nggak akan mau mengerti.Teladan sikap yang jujur ini harus dilakukan setiap hari dengan contoh-contoh sederhana seperti : saat sedang makan di warung makan,uang kembalian yang di berikan penjual ternyata kelebihan,orang tua bisa langsung mengembalikannya pada si penjual karena anak akan melihat perilaku orang tuanya.Ingatlah,anak kecil itu memiliki sifat meng-imitasi/meniru perilaku orang-orang di sekitarnya,lewat contoh tadi anak akan belajar sedikit demi sedikit tentang arti kejujuran.

2. Orang tua juga teman anak
Orang tua harus mengerti dunia si anak dan harusnya memposisikan diri sebagai orang yang harus dihormati anak namun di sisi lain juga sebagai teman yang asik buat si anak.Sehingga anak merasa senang dan lebih bebas bercerita/curhat tentang dirinya dan semua hal yang dia alami sepanjang hari.Banyak kejadian dimana anak usia sekolah membohongi orang tuanya dengan mengatakan ingin pergi ke rumah teman.Eh,taunya anak itu pergi ke tempat game online dan seharian menghabiskan waktu di sana.Nah,kejadian ini yang paling banyak ditemui pada kebiasaan berbohong anak di usia sekolah.Untuk itu hubungan kedekatan anak dan orang tua mesti dibangun dengan baik

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*