Bolehkah Bersalaman Setelah Shalat?

loading...
Bersalaman/berjabat tangan merupakan hal yang dianjurkan dalam agama islam dengan tujuan untuk menguatkan tali silaturahmi diantara sesama muslim sekaligus menghindari dari timbulnya permusuhan.Lalu bagaimana jika dilakukan setelah shalat? apakah diperbolehkan atau dilarang? Sebagian dari ulama mengatakan boleh namun sebagian lagi melarangnya di karenakan termasuk bid’ah (mengerjakan sesuatu yang tidak dilakukan nabi).

Kalaupun dibilang salah,bukankah aktivitas ini tidak merusak shalat seseorang karena dilakukan setelah dilakukan setelah prosesi shalat selesai dengan sempurna ? Jika kita belajar ilmu fiqih, insya Allah kita paham bahwa sholat itu dimulai dgn Takbirotul Ihram dan diakhiri dgn salam. Artinya setelah Takbirotul IHRAM, haram melakukan gerakan dan ucapan di luar sholat. Kalau ada, batal sholatnya. Setelah Salam, sholat pun berakhir. Kita bebas melakukan apa saja. 

Mau ke kamar kecil boleh, berjabat tangan juga boleh. Tak semua yg tidak pernah dilakukan Nabi itu bid’ah sesat dan masuk neraka. Contohnya saat sebelum sholat jum’at pengurus masjid/imam mengumumkan ke jema’ah agar mematikan HP, meski Nabi tak pernah melakukan itu, tidak berarti pengurus masjid/imam tsb melakukan bid’ah sesat dan masuk neraka.

Dari Abul Khaththab yaitu Qatadah, katanya: “Saya berkata kepada Anas r.a.: “Adakah cara saling berjabatan tangan itu di kalangan para sahabatnya Rasulullah SAW itu?” Anas menjawab: “Ya, ada.” (Riwayat Bukhari)

Dari Anas r.a., katanya; “Ketika ahli Yaman datang, lalu Rasulullah s.a.w. bersabda: “Orang-orang Yaman sudah datang padamu semua dan mereka itulah pertama-tama orang yang datang dengan melakukan berjabatan tangan.” Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud dengan isnad shahih.

Dari al-Bara’ r.a., katanya: “Rasulullah s.a.w. bersabda: “Tiada dua orang Muslimpun yang bertemu lalu keduanya berjabatan tangan, melainkan keduanya itu diampuni dosanya oleh Allah sebelum keduanya itu berpisah.” (Riwayat Abu Dawud)

Diriwayatkan dari al-Barra’ dari Azib r.a. Rasulallah s.a.w. bersabda, “Tidaklah ada dua orang muslim yang saling bertemu kemudian saling bersalaman kecuali dosa-dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum berpisah.” (H.R. Abu Dawud)

Diriwayatkan dari sahabat Yazid bin Aswad bahwa ia shalat subuh bersama Rasulallah, lalu setelah shalat para jamaah berebut untuk menyalami Nabi, lalu mereka mengusapkan ke wajahnya masing-masing, dan begitu juga saya menyalami tangan Nabi lalu saya usapkan ke wajah saya. (H.R. Bukhari, hadits ke 3360).

Jika ditelusuri pada litaratur atau kitab-kitab hadis dan fiqih, belum ditemukan hadis yang menjelaskan tentang berjabat tangan setelah selesai salat. Rasulullah hanya memerintahkan jika selesai shalat agar berzikir dan berdoa, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Ibnu Abbas: 

“Nabi saw, setiap kali selesai melakukan salat wajib senantiasa mengucapkan, “Tiada Tuhan yang pantas disembah kecuali Allah semata, tiada yang menyekutukan-Nya, hanya bagi-Nyalah kerajaan, hanya bagi-Nyalah segala puja dan puji dan Dia mampu melakukan segala sesuatu.

Ya Allah, tidak ada yang mampu menghalangi apa yang Engkau berikan dan tiada yang dapat memberikan apa yang Enkau halangi, dan tiada bermanfaat kekayaan di dunia bagi pemiliknya dari azab-Mu” (HR Bukhari dan Muslim).Jadi intinya bersalaman setelah shalat itu tidak termasuk bid’ah dan diperbolehkan untuk dilakukan karena pada dasarnya tujuannya untuk kebaikan sesama muslim.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*