Rossi Temukan Cara Bikin Ban Awet Dengan Gaya Balap Baru

loading...

Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya mau bagi-bagi info soal MotoGP lagi nih. Pokok ulasannya adalah mengenai Valentino Rossi yang membuat para penikmat MotoGP kagum.Kenapa bisa begitu? Ternyata Rossi Temukan Cara Bikin Ban Awet Dengan Gaya Balap Baru.Menyebut The Doctor,tak lengkap jika tidak membicarakan MotoGP.Ya,begitu lekatnya Rossi dengan MotoGP sampai-sampai orang yang tadinya kurang tau balapan apa MotoGP itu jadi tertarik karena ada sosok Rossi disitu.

9 gelar juara dunia dikumpulkan Vale sejak terjun di kelas 125cc tahun 1996 sampai sekarang.Popularitasnya melejit cepat dan sulit tertandingi Rider manapun.Mental seorang Rossi sudah teruji berkali-kali,bahkan jika kita lihat dari faktor usia,Rossi itu tidak lagi muda.Tapi faktanya dia masih membalap di level yang sama seperti waktu dia muda.Sayang,tahun 2017 kondisinya berbeda karena Rossi terlempar dari 3 besar pembalap teratas dari perolehan point.

Sebenarnya tahun 2016 dengan regulasi baru,Yamaha merasakan dampak langsung aturan FIM pada persaingan di lintasan.Penyamaan ECU membuat gap performa antar motor jadi tidak terlalu jauh.Tapi masalah utamanya adalah aturan lainnya,yaitu penetapan Michelin sebagai pemasok ban tunggal untuk MotoGP,menggantikan Bridgestone.Ini membawa kerumitan baru bagi kubu Yamaha.

Kenapa? Rossi beralih dari Michelin ke Bridgestone di awal musim 2008 karena merasa ban Michelin tidak cocok lagi untuk motornya seiring perubahan yang ada di MotoGP.Ini sama saja memakai barang lama yang tidak dipakai tapi disuruh menggunakannya lagi.Dan benar saja,Rossi mengalami banyak kendala dengan Michelin.Michelin versi baru terlalu gampang selip,gripnya ke aspal kurang maksimal dan yang paling parah,ban ini cepat aus karena kompon karetnya yang lunak.

Alhasil performa M1 Rossi tidak konsisten.Bisa menyengat di awal hingga paruh lap,tapi separuh race sampai finish mulai kedodoran gara-gara ban mulai jebol karetnya.Tahun 2017 Michelin menyediakan 3 tipe ban : Soft,Medium dan Hard,masing-masing untuk Slick Rear Tyre dan Slick Front Tyre.Beda dengan tahun 2016 dimana ban depan tersedia Medium dan Hard,sedangkan ban belakang Soft dan Medium.

Aturan Alokasi Dan Penggunaan Ban Michelin :

1. Dalam 1 musim,tiap Rider hanya di jatah 22 ban Slick/ban kering.22 ban itu terbagi menjadi 10 ban depan dan 12 untuk ban belakang.Untuk kualifikasi,2 pembalap dengan catatan waktu terbawah di Q1 (kualifikasi pertama),boleh mendapat tambahan 1 Soft Rear Tyre untuk dipakai di sesi kualifikasi 2.

2. Dalam 1 musim,masing-masing pembalap cuma bisa memakai Wet Tyre/ban basah sebanyak 11 ban,terdiri dari 5 ban depan dan 6 ban belakang.Jika pada sesi latihan dan kualifikasi,kondisi trek basah,ban untuk pembalap bisa ditambah dengan ijin dari Race Director.

Problem Belum Usai

Problem ban di musim 2016 belum teratasi dan merembet sampai musim balap 2017.Rossi seperti tak berdaya melawan kompetitor lainnya.Finish posisi 10 di GP Jerez 2016 menjadi indikator awal terpuruknya M1 dengan Michelin.Namun masalah yang lebih besar justru timbul di tahun 2017.

Masih dengan kasus yang sama,ban tidak awet,cepat tergerus dan tidak tahan sampai finish.Insinyur dan teknisi Yamaha berusaha mencari solusi untuk menangani problem ban ini.Anehnya,yang berdampak signifikan pada Michelin ini hanyalah Yamaha Movistar saja.2 Ridernya,Rossi dan Vinales sama-sama mengatakan kalau Michelin bermasalah,membuat mereka kurang nyaman.

“Kadang-kadang kita lupa sesuatu hal penting.Tapi di MotoGP ban adalah rajanya,kata Rossi.”

Problem Durabilitas ban Michelin pada Yamaha M1 tak kunjung menemukan pemecahan masalah yang tepat.Bahkan di sesi FP3 GP Qatar 2018,Yamaha masih di pusingkan dengan Michelin dan kondisi Low Grip-nya.M1 versi 2018 sangat sensitif pada perubahan yang dibuat.Ini berarti Rossi harus mencari cara sendiri untuk mengatasi kendala motornya karena ban.Bukan Rossi namanya bila langsung menyerah pada keadaan.

Dengan pengalaman yang dia miliki selama bertahun-tahun di MotoGP,Rossi pun mengeluarkan idenya untuk membantu mekanik tim Yamaha.Apa yang Vale lakukan? Rossi mencoba mengubah Riding Style demi menjaga tingkat keawetan ban.Hasilnya terbukti ampuh.Meski start dari posisi 8 di GP Qatar,Rossi mampu menusuk ke depan hingga finish di urutan 3.Performa M1 yang biasanya bagus di awal lalu drop di akhir balap tidak terlihat di race Qatar.

Yamaha M1 cukup stabil sepanjang balapan.Rossi mempersingkat durasi kemiringan motor.Ini artinya waktu menikung dengan Lean Angle nya dibuat jadi lebih cepat.Motor segera di tegakkan ketika selesai menikung.Untuk menjaga agar motor tidak melebar keluar Racing Line normal saat akselerasi,Rossi mengimbanginya dengan menggantung badan.Jika waktu motor miring lebih pendek,jelas akan berpengaruh pada tingkat keausan kompon ban.

Makin sebentar motor miring,beban dan tekanan ke area pinggir ban juga berkurang.Mungkin gaya balap ini terkesan agak aneh,namun sangat membantu menjaga ban sampai akhir race.Rossi mengetes ban Soft untuk Rear Tyre.Dari 22 lap yang digelar,Rossi menghabiskan 0.8 kg dalam 11 lap.Jika sampai finish,Rossi cuma menghabiskan ban 1.6 kg dari bbot awal ban 6.5 kg.Bandingkan dengan Petrucci yang memakai Ducati.

Dia sudah menggerus ban sampai 1.2 kg di 11 lap.Saat finish,ban petrucci habis 2.4 kg.Jadi trik gaya balap Rossi yang baru ini memang benar-benar jitu di terapkan.Hasil positif ini juga di apresiasi oleh pengamat MotoGP yang mengatakan Riding Style Rossi benar-benar berubah di GP Qatar 2018.Inilah salah satu indikator mengapa Rossi itu penting bagi sebuah tim.Dia seorang innovator dan entertain sejati.

“Rossi benar-benar menggunakan gaya balap berbeda.Dia menjaga motornya tegak dan membiarkan tubuhnya menggantung dari jok motor,sehingga ban tidak cepat rusak dan suhu panas bagian samping ban depan dan belakang tidak terlalu tinggi.Umur ban meningkat dan lebih awet dipakai,kata seorang pengamat balap.”

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*