5 Kali Abaikan “Mapping 8” Lorenzo Punya Rencana Lain

loading...

Haloo sobat media2give^^ Pada kesempatan ini Saya akan membahas informasi tentang balap MotoGP seri terakhir,sekaligus seri penentu siapa yang akan juara tahun ini antara Marquez dan Dovizioso.Yap tanpa diduga Lorenzo menunjukkan perilaku yang tidak biasa ketika membalap.Apa itu? 5 Kali Abaikan “Mapping 8” Lorenzo Punya Rencana Lain.Begitulah kira-kira berita yang sedang hot dan mewarnai drama yang melibatkan Lorenzo dan Dovizioso.

Seperti yang GP Mania ketahui,GP Valencia adalah balapan yang krusial.Kandidat juara tinggal menyisakan 2 Rider saja.Marquez unggul 21 point diatas Dovizioso.Secara hitung-hitungan,Dovizioso harus juara di sirkuit Ricardo Tormo bila ingin jadi juara dunia.Namun itu saja belum cukup,sebab Marquez juga harus finish di posisi 12/tidak finish supaya Dovizioso dapat menyabet titel Championship.Sebuah misi yang sulit bagi Dovizioso.

Menjelang race berlangsung,Dovizioso telah menyadari bahwa balapan nanti akan berjalan sulit buatnya.Barangkali bisa disebut sebagai MISSION IMPOSSIBLE untuk Dovizioso.Sementara Marquez tidak perlu menang,bahkan finish di urutan berapapun dia berpeluang besar meraih gelar juara dunia.Dari Track Record,Dovizioso kurang bagus mencatat hasil balap di Valencia.Berbanding terbalik dengan Marquez yang sejak tampil di MotoGP,selalu finish di urutan 1 atau 2 saat berlaga di Valencia.

Faktor Home Race juga memberinya tambahan semangat,sehingga Marquez susah dikalahkan di trek ini.Selain Marquez,2 Rider Spanyol lain juga menjadi penguasa Valencia.Mereka adalah Lorenzo dan Pedrosa yang sama-sama pernah mencicipi kemenangan di Valencia.Tim Ducati menyusun strategi untuk mendukung Dovizioso menggapai keinginannya menjuarai seri pamugkas ini.Mereka tak main-main,meski tau hampir tidak mungkin berharap Marquez finish diluar posisi 11.Ducati menurunkan Michele Pirro dengan motor Wildcard.Tujuannya untuk memberi support pada Dovizioso dalam balapan.

Sesi kualifikasi pun dijalani.Sayang,Dovizioso cuma menempati urutan ke 9,sedangkan Marquez memperoleh Pole Position.Rekan setim Dovizioso,si Por Fuera (Lorenzo) berada di urutan 4 untuk mengawali start di Valencia.Strategi utama Ducati adalah menerapkan Team Order.Melihat Lorenzo yang sering memenangi balapan di sirkuit ini,ditambah lagi dia start di Row 2, Ducati pun tak mau menyianyiakan peran Lorenzo untuk membantu Dovizioso.

Jalannya Race GP Valencia

Race dimulai,semua penonton dibuat tegang menyaksikan balapan penentu ini.Mengawali start,Marquez melesat paling depan,diikuti Pedrosa yang tanpa diduga mampu merangsek maju secara cepat.Di posisi 3 ada Iannone dan Zarco dibelakangnya pada posisi ke 4.Tempat ke 5 dan 6 diisi oleh Lorenzo dan Dovizioso.Tak lama Race berjalan,di Lap 1 Zarco berhasil mengovertake Lorenzo dan Iannone untuk naik ke urutan 3.

Lap 2 giliran Pedrosa yang jadi korban Zarco.Posisinya tergusur setelah dilewati Zarco.Beberapa tikungan kemudian Lorenzo menyalip Iannone.Ketika tau Dovizioso di belakangnya,Iannone membuka ruang agar Dovizioso lewat.Sepertinya Iannone tau bagaimana harus bersikap dan tidak berniat mengganggu Dovizioso dengan misi besarnya.Lap 4 Zarco merebut posisi puncak dari Marquez.

Zarco memakai kombinasi ban Soft Front Tyre dan Soft Rear Tyre.Marquez mengerti bahwa Zarco sedang agresif.Marc tak mau memaksakan diri.Dia memilih menunggu dibelakang Zarco,menanti ban motor Zarco habis.Sebab Marc menggunakan ban Soft Front Tyre dan Medium Rear Tyre.Rencana Marquez adalah menyerang di lap-lap akhir.Dia cuma menjaga momen untuk tidak jauh dari Zarco dan menyerang di waktu yang tepat.

Lorenzo Menunjukkan Keanehan

Balapan masih berlangsung normal,tapi para penonton hingga komentator MotoGP mulai merasa ada yang aneh.Kenapa? Karena hingga Lap 12 Dovizioso tak bisa melewati Lorenzo.Makin tidak biasa ketika Pace Dovizioso sedang tinggi.Kecurigaan bertambah besar saat Lorenzo seperti menutupi jalur Dovizioso.Padahal Ducati tengah menjalankan Team Order.Lorenzo seharusnya membuka jalan agar Dovizioso bisa lewat.

Kru tim menunggu dan memantau dari Pit.Namun dalam pengamatan,Lorenzo tidak menunjukkan tanda-tanda membantu Dovizioso secara jelas.Tim menunggu cemas di Pit.Dall Igna terlihat tegang menyaksikan Lorenzo tidak menjalankan strategi sesuai rencana.Dari Lap 6 Dall Igna tak bisa berhenti menutupi mulutnya dengan tangan,pertanda rasa tegang yang sangat tinggi.

Rasa cemas melanda hingga Tim Ducati memutuskan mengirim pesan Suggested Mapping 8 pada Lap 13.Lorenzo tak bergeming.Dia tetap tidak mau membiarkan Dovizioso menyalipnya.Dovizioso terus berusaha mencari cara agar bisa berada di depan Lorenzo.

Instruksi tak digubris Lorenzo,akhirnya di Lap 18 Tim kembali mengirim pesan Suggested Mapping 8 pada Dashboard motor Lorenzo.Lorenzo seperti tak peduli perintah Timnya sendiri.Dia bertahan di posisinya,tak memberi kesempatan Dovizioso melewatinya.Apa maunya Lorenzo ini? Bukannya membantu,malahan menghambat Dovizioso.

Tim kembali mengirim pesan Suggested Mapping 8 di Lap 20 Lorenzo lagi-lagi menerima pesan Suggested Mapping 8 untuk ketiga kalinya.Entah ngeyel karena apa,Lorenzo tak mau mengikuti perintah.Alhasil,jarak waktu Marquez dan Dovizioso semakin lebar.

Akhir Lap 20 giliran Pit Board yang dipakai untuk memberi perintah pada Lorenzo.Terdapat kode –1↓ yang bermakna “turun 1 posisi” untuk Lorenzo.

Tim sepertinya makin stress dan mengulang instruksi Suggested Mapping 8 yang ke 4 kalinya.

Di penghujung Lap 21,kru Lorenzo memperlihatkan Pit Board dengan informasi yang sama.

2 Lap kemudian pesan terakhir,sekaligus ke 5 dikirim untuk Lorenzo.Tim sudah kehilangan akal untuk membuat Lorenzo mau menurut pada perintah.

Angin segar sempat berhembus pada Dovizioso saat Marquez hampir jatuh dan posisinya melorot ke urutan 5.Apes,di 6 Lap tersisa Lorenzo Crash akibat kehilangan Front End.Dovizioso menyusul masuk Gravel gara-gara terlalu keras memaksa motornya.

Pupus sudah kesempatan Dovizioso jadi juara dunia.Arti kode Suggested Mapping 8 terungkap dalam Race ini karena Lorenzo yang keras kepala,membuat strategi Team Order kacau dan rahasia Mapping 8 terbongkar.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*