Nakamoto Dan Dall Igna Saling Tuding Aksi Kecurangan

loading...

Haloo sobat media2give^^ Kali ini Saya akan berbagi informasi tentang Nakamoto Dan Dall Igna Saling Tuding Aksi Kecurangan.Kedua orang ini merupakan sosok yang penting untuk 2 Pabrikan besar di MotoGP.Shuhei Nakamoto menjabat sebagai Vice President Honda Racing Corporation (HRC),sedangkan Gigi Dall Igna adalah General Manager Ducati Corse sejak tahun 2013.

Pengalaman keduanya di dunia balap sangat mumpuni karena baik Honda atau Ducati kini masih bertahan di persaingan teratas dari semua tim yang ikut kompetisi.Balapan yang berlangsung ketat seringkali menimbulkan konflik saking panasnya persaingan.Senggolan sedikit saja di race bisa berakibat timbulnya masalah.Protes dari rider yang merasa di rugikan sudah bukan jadi hal yang aneh lagi.

Tidak ada yang namanya teman ketika membalap di lintasan.Semuanya punya tujuan sama,menang dan mengalahkan rider lainnya.Pastinya apapun bisa terjadi ketika balapan berlangsung.Dan rupanya konflik antar rider bisa meluas karena melibatkan para kru dan petinggi tim masing-masing.Seperti yang terjadi pada Honda dan Ducati ketika mempermasalahkan teknologi Winglet.

Konflik Masalah Penggunaan Winglet

Nakamoto tidak menyukai penggunaan Winglet karena di nilai berbahaya bagi keselamatan pembalap.Ketakutan Nakamoto terbukti saat Winglet Iannone menabrak punggung Marquez tahun lalu.Selain itu rider Honda lainnya,Pedrosa juga mengatakan kalau Winglet menimbulkan efek turbulensi yang membuat dorongan energi yang tidak teratur.Itu menyebabkan Pedrosa kesulitan mendekati motor Ducati yang memakai Winglet.

Honda dan Yamaha pernah ikut menggunakan Winglet untuk merasakan manfaatnya.Tapi pada akhirnya Honda lah yang punya inisiatif untuk meminta Winglet tidak di pakai lagi.Ducati tidak setuju,sebab Winglet adalah terobosan hebat mereka untuk mengatasi masalah Wheelie.Asosiasi pabrikan MotoGP (MSMA) kemudian mengundang Honda,Ducati dan Yamaha untuk bertemu dan membicarakan soal Winglet agar lebih aman di gunakan.Pembicaraan utamanya mengenai perubahan bentuk Winglet jadi lebih tumpul dan pergantian bahan yang di pakai untuk membuat Winglet.

Ducati tidak mau ikut dalam pertemuan itu dan tidak mau membahas soal Winglet.Sebelumnya Ducati pernah mengajukan proposal untuk meningkatkan keselamatan.Tapi kalau urusan membicarakan Winglet dengan tim lain,memang Ducati enggan.Dall Igna menuduh Nakamoto sengaja melakukan itu untuk mengurangi daya saing Ducati di MotoGP.Dall Igna tidak habis pikir Nakamoto menggunakan alasan keselamatan untuk melarang Winglet.

“Winglet membuat motor Kami jadi stabil karena mengurangi dampak Wheelie.Sejak tim lain menggunakan winglet,ada beberapa insiden yang terjadi.Namun tak ada yang mengeluhkan efek negatif sayap aerodinamika.Keselamatan hanyalah alasan untuk menghukum Kami,kata Dall Igna.”

Merasa di anggap jadi pihak yang menyebabkan Winglet di larang,Nakamoto balik menyerang Dall Igna lewat ucapan dan mengatakan jika sebenarnya Dall Igna lah yang justru melakukan kebohongan.Nakamoto menjelaskan Winglet di larang karena Ducati tidak mau di ajak diskusi membahas Winglet bersama.

“Mereka menyebut Honda ada di balik pelarangan ini.Kami di tuduh memimpin kampanye melawan Winglet.Kesannya pelarangan Winglet itu karena Honda menentangnya.Padahal itu tidak benar.Tak ada lagi Winglet itu gara-gara Ducati.Mereka selalu bilang tidak pada segala hal,sedangkan semua Pabrikan Jepang dan Aprilia setuju,kata Nakamoto.”

Livio Suppo (Team Principal Repsol Honda) ikut mendukung upaya Nakamoto dan mengatakan jika Dall Igna memang licik pada aturan MotoGP.Di era Dall Igna,Ducati jadi berbeda karena mereka lebih senang mencari keuntungan dengan memanfaatkan celah pada regulasi.

Dalam pertemuan antara MSMA dan petinggi masing-masing Pabrikan,akhirnya di putuskan untuk melarang Winglet.Untuk mengubah regulasi teknis,semua Pabrikan harus mencapai kata sepakat.Karena hanya Ducati yang tidak setuju dengan suara mayoritas,maka Ducati pun kalah dalam voting.Diskusi brsama itu kemudian tidak lagi membahas alasan kenapa Winglet di larang,keuntungan atau kerugiannya.Tapi lebih pada penyataan Menerima/Menolak.” Hasilnya,mayoritas suara berkata “Tidak” untuk Winglet.

Konflik Masalah Penyeragaman ECU

Lain lagi dengan urusan penyamaan ECU dan Software yang di gagas Dorna sejak tahun 2014 yang lalu.Jika Nakamoto dengan keras menolak Winglet,tapi ketika bicara soal ECU yang di samakan,Nakamoto tidak mau.Dall Igna sendiri justru setuju dengan aturan itu dan menganggap penyamaan ECU sebagai ide bagus untuk masa depan kompetisi MotoGP.

“Penyamaan ECU adalah masa depan MotoGP.Jika yang lain menuruti aturan ini,maka Kami juga harus mengikutinya.Kami segera melakukan pengembangan proyek,kata Dall Igna.”

CEO KTM Red Bull Racing Stefan Pierer ikut bicara dan mendukung Dall Igna.Stefan Pierer mengatakan Honda terlalu sering berbuat curang pada aturan.Contohnya saja di luar MotoGP seperti kejadian di Rally Dakar 2017.Pembalap Honda di beri kesempatan mengisi bahan bakar di zona terlarang.Honda selalu di perlakukan istimewa.Sama juga di ajang balap Moto3.Honda dan KTM bersteru masalah penggunaan batas rev maksimum,dimana Honda telah melebihi batas pemakaiannya.

“Honda merupakan tantangan besar.Kami berambisi mengalahkannya,sebab Honda selalu berusaha bertindak curang pada peraturan yang ada,kata Pierer.”

Lalu saat giliran Honda yang merasa di rugikan atas regulasi penyeragaman ECU itu,Nakamoto langsung berontak.Ducati pun sama,ketika Winglet yang jadi senjata andalannya di hilangkan,Dall Igna protes.Artinya,baik Nakamoto dan Dall Igna sebetulnya tidak suka jika keuntungan dari motor di tim mereka di kurangi/di hilangkan.Karena itu akan mempengaruhi performa motor dan keunggulan mereka.

Jadi kita tidak bisa menilai pihak mana yang benar dan mana yang salah.Dalam hal ini pihak yang merasa rugi pasti tidak terima,apapun aturannya.Namun Honda yang posisinya lebih kuat dalam menentukan suara saat diskusi,lebih sering memenangkan regulasi dan meminta perubahan sesuai keinginan mereka.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*