Haloo sobat media2give,gimana kabarnya? semoga tetap sehat ya^^ Belakangan ini tayangan di TV tak jauh-jauh dari masalah politik.Jelas saja,karena lagi heboh-hebohnya pemilu 2014.Dua kandidat yang maju dalam pilpres ini menjadi sorotan banyak kalangan.Isu-isu yang terkait dengan pasangan nomor urut 1 dan 2 menjadi bahan pembicaraan hangat saat ini.Kabar dari aktivitas mereka pun selalu disiarkan di TV.Ada 2 stasiun TV yang paling sering memberitakan soal pilpres ini,yaitu TV One dan Metro TV.
Namun tayangan yang disajikan kedua stasiun TV ini sangatlah berbeda.TV One lebih sering memberitakan Prabowo-Hatta,sementara Metro TV lebih condong ke Jokowi-JK.Yang sangat disayangkan adalah soal pemberitaan yang sifatnya menghina atau bahkan menjurus ke arah fitnah yang dilakukan TV One.Buntut dari pemberitaan yang seolah-olah menyudutkan kubu Jokowi ini memunculkan aksi protes dari pendukung Jokowi-JK.Pada hari Rabu 2 Juli 2014,50 orang yang mengaku sebagai kader PDI Yogyakarta datang ke kantor TV One di kawasan Perumahan Regency Timoho sekitar pukul 22.00 WIB.
Massa yang dipimpin salah satu anggota DPRD Yogyakarta ini melakukan orasi atas kekecewaan mereka dengan pemberitaan TV One yang mengaitkan Jokowi dengan PKI (Partai Komunis Indonesia).Mereka menganggap,TV One sudah tidak netral lagi dalam memberitakan tentang Jokowi-JK.Ini terjadi akibat intervensi pemilik modal yang berlebihan.Seperti yang kita tau,Dirut TV One ini adalah Ardi Bakrie,anak Aburizal Bakrie.
Dan kita juga pasti sadar kalau Aburizal Bakrie termasuk pendukung Prabowo-Hatta.Jelas saja,berita yang di sajikan akan banyak mendukung Prabowo-Hatta.Posisi redaksi TV One sendiri berada dalam kondisi yang sulit,mengingat intervensi dari pemilik modal yang tinggi.Hasilnya,redaksi TV One hanya bisa menyiarkan apa yang sesuai dengan keputusan pemilik modal.Arah dan isi berita pun sudah sepenuhnya dikendalikan pemilik modal.
Lalu kenapa ini dibiarkan terus? apakah lembaga penyiaran tidak menindak fitnah dari pemberitaan untu Jokowi ini? Rasanya memang masih sulit karena terkendala dengan UU penyiaran itu sendiri yang masih akan di revisi lagi.Sangat disayangkan ini bisa sampai terjadi,padahal pemirsa juga mengharapkan berita yang benar,bukannya fitnah dan tuduhan yang tidak bisa di buktikan kebenarannya.
sumber :
http://www.jpnn.com/read/2014/07/04/244166/Politisi-PDIP-Anggap-TV-One-Versi-Lain-Obor-Rakyat-
http://atjehpost.com/articles/read/6928/Pendukung-Jokowi-JK-Demo-Kantor-tvOne
dari dulu, politik itu busuk. menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan.
kalau saya sih tidak mendukung keduanya 🙂
KPI mendingan sensor ginian daripada sensor berlebihan anime
politik emang kotor ya hhehe
@Kang Ucup
memang gitu sih mas,politik di penuhi dg kepentingan kalangan tertentu,tpi klo saya udh punya pilihan 🙂
@Huda Gamu
KPI emg dasarnya nggk suka anime,dan mereka sebenarnya nggk ngerti ttg anime,main sensor aja
@DP BBM
mesti pinter2 milih sob,biar nggk salah pilih 🙂
wah kok main serang-serangan sih, kalau anarkis getu juga nggak baik dilihat masyarakat ya mas, lebih baik damai dalam pemilu dan kampanye 😉
@Wahyu Eka Prasetiyarini
mungkin krn udh nggak tahan lagi terus menerus di hina dan di fitnah mbak.Ini juga gara-gara Stasiun TV yg nggk netral menyiarkan beritanya